Monday, October 27, 2008

Catatan Semangat: Karena Cinta


Intro:

Dan bila aku berdiri
Tegar sampai hari ini
Bukan karena ku atau hebat ku
Semua karena Cinta
Semua karena Cinta
Tak mampu diriku
Dapat berdiri tergar
Terimakasih Cinta

Songs by: Joy Tobing – Karena Cinta
----------

Sahabat. Dalam setiap diri, kita semua sedang mencari sesuatu yang fitrah, yaitu kebahagiaan. Dan sadarkah sahabat, bahwa kebahagiaan sejati ternyata bukanlah sesuatu yang bersifat materi. Bukah hanya sesuatu yang bisa dilihat, didengar dan dirasakan oleh kulit sensitif kita. Kebahagiaan itu ada karena hati. So, janganlah mengharapkan kebahagiaan dari hal yang selalu terlihat indah oleh mata kita, dari angan-angan dan hayalan pikiran yang sudah lama terbungkus dengan pengalaman hidup hingga terbentuklah dalam diri dan secara sadar kita menganggap bahwa menjadi kaya, memiliki rumah, mobil, apartemen, bisa belanja ini dan itu, memakai perhiasan, gadget yang selalu baru adalah ukuran yang bisa membahagiakan kita. Bahkan lebih dari itu, sebagian kita menganggap bahwa keharusan memiliki pacar yang cantik atau tampan, pasangan hidup mapan lagi kaya materi adalah syarat kebahagiaan yang kita tanamkan dalam diri.

Mengapa? Karena kebahagiaan itu melebihi apapun yang pernah kita lihat, ia hanya bisa dirasakan oleh diri yang hatinya penuh harap dan syukur. Ia ada untuk mereka yang mengharapkan. Dan ia diberikan oleh yang Maha Pemberi kepada yang dikehendaki-Nya.

Sahabat, pernahkah kalian menginginkan sesuatu dengan perasaan yang teramat? Hingga satu saat diijinkalah hayalan dan keinginan itu oleh Alloh yang Maha Memiliki untuk diberikan kepada kita. Lalu apa? Pada awalnya kita merasakan kebahagiaan yang begitu sangat bukan. Namun hingga berjalannya waktu, hal yang membuat kita bahagia itu terasa membosankan bagi kita.

Sebagai contoh, ada seorang pria yang menginginkan memiliki wanita dengan kriteria cantik, seksi, dan lain sebagainya. Hingga satu saat keinginannya itu dikabulkan oleh Alloh yang Maha Mengabulkan doa. Lalu apa? Bukanlah rasa syukur yang dilakukan melainkan kesombongan dalam hatinya yang lemah berkata; “Kalau saya bisa menaklukan wanita cantik seperti ini, mengapa saya tidak mencoba menaklukan dan memiliki wanita yang lebih cantik dari dia!”

Kebaikan apa yang bisa diambil dari cerita di atas, sahabat?

Adalagi contoh seperti ini. Seorang gadis yang telah terbiasa dengan gaya hedonis (bebas), glamour, penuh dengan kesenangan dalam gemerlapnya dunia malam. Selalu menolak nasehat teman, kerabat, saudara, bahkan orangtuanya yang senantiasa mengingatkannya bahwa gaya hidup yang dijalaninya sekarang hanya akan membuatnya semakin terjerumus dalam kondisi yang penuh dengan keresahan. Lalu dalam hatinya ia berkata; “Gw hidup cuma sekali, selagi muda kenapa ga gw nikmatin nikmatnya gaya hidup anak muda!”

Kebaikan apa yang bisa diambil dari cerita di atas, sahabat?

Jika sahabat bisa menjawab pertanyaanku diatas, aku yakin bahwa Alloh ‘Azza wa Jalla masih rindu dan menantikan hati kita untuk kembali kepada-Nya. Menjemput rasa rindu yang teramat untuk kembali kepada Cinta-Nya. Bersama Dia, bercumbu dalam Cinta yang sesungguhnya. Dan menangis dengan sekeras tangisan yang kita bisa karena perasaan malu, disaat Dia merindukan kita, justru hati yang lembut ini kita jauhkan dari Cinta-Nya. Sungguh, Alloh itu Maha Dekat dengan kita. Saat oranglain menjauhi kita, Dialah yang selalu mendampingi kita dan bersama kita. Mengingatkan kita dengan berbagai cara dan peristiwa yang kita alami, Dialah yang senantiasa menantikan hati ini untuk kembali bersama Cinta-Nya.
-------

Bila hati ini resah tak menentu,
mengapa ada Hati lain yang berbicara kepadaku
Mengajakku untuk tersenyum dan kembali bersinar
Apa dan siapakah Hati itu?
Haruskah aku menjadi hitam bersama hidupku yang resah ini
ataukah aku ikuti kata Hati yang menyejukkan itu?

Salam dan Senyum,
.:MasGagah:.
http://www.masgagah80.blogspot.com
YM: masgagah80

Tuesday, October 21, 2008

Catatan Semangat: Wroking Hard, not Working Smart

Sahabat. Masihkah kita mengeluhkan beban pekerjaan kita saat ini? Masihkah kita mengeluhkan gaji yang kita terima saat ini? Masihkah kita diam dan menyalahkan orang lain yang mempunyai status pekerjaan dan gaji yang lebih dari kita? Padahal masih banyak di luar sana yang lebih muda, lebih mampu dan lebih baik menggantikan kita satu saat nanti!

Jika kita selalu mengeluhkan gaji yang diberikan oleh perusahaan kepada kita terasa tidak pernah cukup, pernahkah kita juga mengeluh bahwa hasil dan kualitas kerja kita pantas untuk diri yang pengeluh ini untuk dibayar lebih Mahal, sekarang!

Pertanyaannya adalah, jika kita adalah pemilik perusahaan tersebut. Pantaskah orang yang seperti itu digaji oleh kita?

Sahabat, mulai dari sekarang jadikan semangat perubahan untuk menggugah Dia, Yang Maha Luas Rizkinya memberikan kepada kita kualitas hidup dan hasil yang lebih dari sekarang.

Working Hard, not Working Smart.

Salam dan Senyum
.:MasGagah:.

Aliyah Zaharani Putri

Aliyah Zaharani Putri