Wednesday, March 26, 2008

Read It...!

Cerita tentang salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya di Pasifik Selatan. Nah, penduduk primitif yang tinggal di sana punya sebuah kebiasaan yang menarik yakni meneriaki pohon. Untuk apa? Kebiasaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak.

Inilah yang mereka lalukan, dengan tujuan supaya pohon itu mati. Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu.

Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari. Dan apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya akan mulai mengering. Setelah itu dahan-dahannya juga mulai akan rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan dengan demikian, mudahlah ditumbangkan.

Kalau kita perhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini sungguhlah aneh. Namun kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup tertentu seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya.

Akibatnya, dalam waktu panjang, makhluk hidup itu akan mati. Nah, sekarang apakah yang bisa kita pelajari dari kebiasaan penduduk primitif di kepulauan Solomon ini? O, sangat berharga sekali! Yang jelas, ingatlah baik-baik bahwa setiap kali Anda berteriak kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti Anda sedang mematikan rohnya.

Pernahkah kita berteriak pada anak kita? Ayo cepat! Dasar leletan! Bego banget sih.. Hitungan mudah begitu aja nggak bisa dikerjakan... Ayo, jangan main-main disini. Berisik! Bising!

Atau, pernahkah kita berteriak kepada orang tua kita karena merasa mereka membuat kita jengkel? Kenapa sih makan aja berceceran? Kenapa sih sakit sedikit aja mengeluh begitu? Kenapa sih jarak dekat aja minta diantar?


Mama, tolong nggak usah cerewet, boleh nggak? Atau, mungkin kitapun berteriak balik kepada pasangan hidup kita karena kita merasa sakit hati? Cuih! Saya nyesal kawin dengan orang seperti kamu, tahu nggak?! Bodoh banget jadi laki nggak bisa apa-apa! Aduh.. Perempuan kampungan banget sih?!

Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya. Eh tolol, soal mudah begitu aja nggak bisa. Kapan kamu mulai akan jadi pinter?

Ingatlah, setiap kali kita berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini. Mereka mengajari kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai. Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan, yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan-lahan, pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan kita.

Jadi, ketika masih ada kesempatan untuk berbicara baik-baik, cobalah untuk mendiskusikan mengenai apa yang Anda harapkan. Coba kita perhatikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Teriakan, hanya kita berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya, bukan?! Nah, tahukah Anda mengapa orang yang marah dan emosional, mengunakan teriakan-teriakan padahal jarak mereka hanya beberapa belas centimeter. Mudah menjelaskannya. Pada realitanya,
meskipun secara fisik mereka dekat tapi sebenarnya hati mereka begituuuu jauhnya. Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak.

Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh pada orang yang dimarahi kerena perasaan-perasaan dendam, benci atau kemarahan yang dimiliki. Kita berteriak karena kita ingin melukai, kita ingin membalas.

Jadi mulai sekarang ingatlah selalu. Jika kita tetap ingin roh pada orang yang kita sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah menggunakan teriakan-teriakan. Tapi, sebaliknya apabila Anda ingin segera membunuh roh pada orang lain ataupun roh pada hubungan Anda, selalulah berteriak.
Hanya ada 2 kemungkinan balasan yang Anda akan terima. Anda akan semakin dijauhi. Ataupun Anda akan mendapatkan teriakan balik sebagai balasannya.

Saatnya sekarang, kita coba ciptakan kehidupan yang damai tanpa harus berteriak-teriak untuk mencapai tujuan kita.

Sumber : Anonymous

INTERNET HOTSPOT GRATIS DI JAKARTA

INTERNET HOTSPOT GRATIS DI JAKARTA


1.
Bakmi Keriting Restaurant
Jl.
Jend Sudirman Kav 1 Wisma BNI 46 Jakarta 10220

2. Fashion Cafe
Jl. Jend Sudirman Kav 1Wisma BNI 46
Jakarta 10220

3.
Food Court Restaurant
Jl.
Jend Sudirman Kav 1Wisma BNI 46 Jakarta 10220

4.
Java Bay Cafe
Jl. Jend Sudirman Kav 1 Wisma BNI 46
Jakarta 10220

5. Mall - Plaza Senayan
Jl. Asia Afrika 8 Plaza Senayan Jakarta 10270

6.
Marche Moven Pick Restaurant
Jl.
HR Rasuna Said Kav X-0, Graha Surya Internusa Lt Dasar Jakarta 12950

7.
Grand Melia Hotel
Jl.
H. R. Rasuna Said Kav X-0, Hotel Grand Melia Jakarta 12950
Update: sudah tidak gratis, Rp 75.000 / 2 jam

8.
Millenia RatuPlaza
Jl. Jenderal Sudirman Ratu Plaza
eMall, 4th floor Jakarta 10220

9. Mall - Telkom Teleshop
Mall
Taman Anggrek Jakarta Barat

10.
Harris Hotel Tebet Jakarta
Jl. Dr
Saharjo 191 Jakarta Selatan

11.
Jakarta Convention Center
Jl. Gatot Subroto Senayan Jakarta Selatan

12.
Mojo Cafe
Mangga Dua Square
Level 3, next to Surya Cinema Jakarta Kota

13. Cyber Cafe
Orion Dusit Lantai Dasar.
Jakarta Kota

14. Office - Istana Negara
Pers Room 1 President Office Jakarta Pusat

15. Office - Telkom
Jl. Gatot Subroto Graha Citra Caraka
Jakarta Pusat

16. Dunkin Donat Pusat
Jl. Hayam Wuruk dekat dengan Wisma Hayam Wuruk Jakarta
Kota

17. Plaza Semanggi. Lantai 1 dan lantai 2 dan food court area
Jl. Jendral Sudirman Jakarta Selatan

18. Oma Sendok
di jalan Empu Sendok No. 45, Senopati keb baru Jakarta Selatan.

19. Bakoel koffie
Bellaggio, Mega Kuningan.

20. BizNet Cafe
Mega Kuningan

21. Delights cafe
Jalan Kemang Raya, Kemang Jakarta Selatan.

22. Cafe Aksara Bookstore
Kemang,
Jakarta Selatan.

23. Restoran Hotel Grand Flora
Kemang,
Jakarta Selatan.

24. Cafe Lokananta
Panglima Polim Selatan,
Jakarta Selatan.

25. Bakwan Ecetera
Jl. Benda No. 89, Kemang -
Jakarta Selatan,

26. Mal Pondok Indah II,
Mulai lantai paling bawah hingga ke lantai atas (food court) khusus hari kerja.

27. Depok Town Square (food court)

28. Zoe Cafe, Depok

29. Bakoel Koffe
Jl. Senopati, Belakang SCBD
Jakarta Selatan

30.
Prisma Sport Center [sering down]
Kompleks Kedoya Permai Kebon Jeruk Jakarta Barat

31. Chiyyo cafe
Sampingnya Bakmi Metropolitan,
Casablanca
Wifi gratis..makanan murah meriah (dari 5000 perak sampe 20 ribuan)

32.
Sandwich Bakar - Jl. Pangeran Antasari. Jaksel.

Punya daftar tambahan? Silahkan tambahkan dengan meng-klik link komentar posting ini.

Have a nice surfing and free services.

WYSIWYG (What You Share Is What You Get)

WYSIWYG (What You Share Is What You Get)

Apa yang Anda Berikan adalah Yang Anda Dapatkan

Share is Giving, Berbagi adalah Memberi. Coba hitung berapa banyak usaha kita untuk membahagiakan orang lain. Dengan sedekah? Dengan memberikan pinjaman uang/barang kepada saudara, teman atau sahabat kita yang benar-benar membutuhkan? Atau dengan menjadi orangtua asuh bagi anak-anak yang butuh bantuan untuk sekolahnya?

Apa yang Anda harapkan dari semua itu? Kebahagiaan. Untuk siapa…? Saat memberi sesungguhnya Anda sedang memberi diri Anda sendiri. Saat Anda membahagiakan orang lain, sesungguhnya Anda membahagiakan diri Anda sendiri. Semuanya hanya untuk Anda.

Mengapa…? Karena melalui Andalah kebahagiaan dari Tuhan itu datang. Sebesar apa kebahagiaan yang Anda berikan kepada orang lain, sebesar itu pula kebahagiaan yg Anda dapat. Bahkan lebih, karena Allah yang Maha Agung lebih besar kasih sayangnya dari kasih sayang Anda kepada orang yg Anda bahagiakan…

Salam,

MasGagah

You are only as honorable as what you do

YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO

------------------

MTSN

MARIO TEGUH

YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO

(Engkau hanya semulia yang kau kerjakan)

------------------

Entah dari mana datangnya suara itu, tetapi jelas terdengar kata-katanya:

Rayi sing anom,

Adik ku yang muda,

Bagaimana mungkin engkau bertenaga, tanpa harapan yang baik mengenai apa yang dapat engkau capai di masa depan?

Ketahuilah bahwa mengkhawatirkan masa depan tidak mengurangi masalah yang akan datang bersama waktu, tetapi yang pasti ia akan mengurangi kekuatan mu untuk menghadapi bahkan sekecil-kecilnya masalah mu hari ini.

Masalah adalah tanda penghormatan alam kepada mu.

Bila engkau telah siap, engkau akan diberikan masalah-masalah dengan ukuran dan kepelikan yang lebih tinggi; karena Tuhan tidak akan memberikan kepada mu masalah yang berada di atas kemampuan mu untuk menyelesaikan.

Bila masalah-masalah mu besar dan berat, hadapkanlah wajah senyum mu kepada Yang Memiliki Matahari yang tenggelam – dan berterima-kasihlah atas penghormatan yang kau terima; bahwa Tuhan telah mempercayakan penyelesaian dari masalah-masalah yang hanya bisa diselesaikan oleh pribadi terkasih sebesar engkau.

Bila engkau menginginkan, engkau akan menemui masalah.

Karena,

Keinginan mu akan melahirkan masalah yang se-ukuran dengan keinginan mu.

Bila masalah-masalah mu kecil dan ringan, bersyukurlah bahwa engkau sedang tidak direpotkan oleh kesulitan-kesulitan besar. Tetapi, bertanyalah juga ke dalam diri mu, mengapakah kepada mu hanya dipercayakan yang mudah-mudah?

Sesungguhnya, bila engkau menginginkan yang besar, akan wajar bagi mu untuk dihadapkan kepada masalah-masalah besar. Karena, hanya dengan melampaui masalah-masalah itu, engkau akan sampai di permukaan yang lebih tinggi - di mana jawaban bagi keinginan-keinginan besar mu terhamparkan rapih bagi mu.

Sadarkah engkau, bahwa dalam mengupayakan pelampauan dari masalah-masalah yang besar, engkau sedang membangun kemampuan diri mu yang lebih besar?

Sadar juga kah engkau, bahwa dalam menghindari dan tidak menghadapi masalah-masalah yang lebih besar, engkau sedang menunda pengembangan kemampuan diri mu sendiri? Seolah-olah – engkau sedang melarikan diri dari diri mu sendiri yang lebih baik.

Dan sadarkah engkau bahwa dengannya – engkau berlaku seperti sedang mempertahankan kualitas hidup apa pun yang sedang kau alami.

Bila engkau mengeluhkan keadaan mu sekarang, mengapakah engkau tetap mempertahankannya?

Apakah ada cara lain untuk keluar dari kelemahan mu – selain menjadi pribadi yang lebih kuat?

Rayi kinasih ku,

Tidak ada orang yang bisa hidup tanpa keyakinan.

Perhatikanlah, bahkan dia yang tidak yakin adalah pribadi yang yakin untuk tidak meyakini.

Lalu, setelah dia mendengar yang baik, lalu tetap tidak meyakini kebaikan yang dijanjikan oleh cara-cara yang baik – sesungguhnya dia sedang meyakini bahwa ada cara lain selain yang baik untuk mencapai yang baik.

Apakah ada cara buruk untuk mencapai kebaikan?

Sadarkah engkau bahwa membantu orang dengan cara yang buruk, adalah pendidikan bagi penerima bantuan untuk mendoakan berlanjutnya keburukan yang menjadi sumber bantuan bagi mereka?

Bila engkau bertanya, Bukankah masih mungkin bagi seorang pencuri untuk memberi makan anak-anaknya dengan uang hasil curiannya, dan tetap membesarkan mereka untuk menjadi anak-anak yang cerdas dan taat kepada tuntunan kebaikan?

Dengan pertanyaan mu itu, sadarkah engkau bahwa jawaban ku sedang ditunggu untuk memberikan alasan bagi yang cenderung untuk mencuri – untuk tetap mencuri?

Bila ada orang yang demikian cerdas dan rajin untuk mencuri, dan memiliki pengertian untuk mendidik anak-anak yang cerdas dan salih, mengapakah dia tidak menggunakan kecerdasan dan kerja-kerasnya untuk mendapatkan rizki melalui jalan-jalan yang baik, dan meneladankan yang benar-benar dijalankannya di hadapan anak-anaknya?

Maka tegaskanlah ini di dalam hati mu, bahwa

Tidak ada hal buruk yang bisa menjadi kebaikan.

Janganlah engkau berlaku seolah melihat fatamorgana, dan menganggap bahwa keburukan dapat diubah menjadi kebaikan.

Keburukan tidak bisa diubah menjadi kebaikan.

Hanya dengan meninggalkan keburukan, engkau akan berada di wilayah yang baru, yang mudah bagi kebaikan untuk mengisi hati mu.

Hanya dia yang belum mengerti yang masih menyisakan kursi di hatinya bagi keburukan, dan meyakini suatu ketika keburukan itu akan menjadi kebaikan.

Keburukan adalah keburukan, dan kebaikan adalah kebaikan.

Hanya dengan meninggalkan keburukan, kita sampai kepada kebaikan.

Rayi sigaran manah ku,

Dekatkanlah hati mu kepada ku, karena ini yang ingin aku sampaikan kepada hati mu yang lembut,

Keyakinan adalah kekuatan yang terbangun oleh kemampuan untuk melihat yang tidak terlihat.

Meskipun engkau tidak melihatnya, tidak berarti sesuatu itu tidak ada. Tetapi itu bukan berita baru bagi mu, karena telah lama engkau mampu meyakini keberadaan sebuah kepastian yang mengatur kualitas hidup mu.

Bila engkau mendengar orang yang mengatakan bahwa tidak mungkin ada keteraturan di alam ini, karena semuanya terjadi secara acak; tanyakanlah ini kepadanya, “apakah engkau tidak melihat keteraturan yang lebih besar di atas semua yang acak dan tidak teratur itu?”

Apakah engkau memperhatikan sejarah?

Apakah engkau memperhatikan bahwa sejarah tidak akan mengulangi perilakunya, bila manusia tidak mengulangi kesalahan-kesalahan dari para pendahulunya?

Rayi sing anom,

Bersungguh-sungguhlah dengan yang sedang kau kerjakan hari ini.

Hanya dengan menjadikan pekerjaan mu berdetak seirama dengan jantung mu, akan jelas pandangan mu ke bentuk masa depan dari yang sedang kau kerjakan hari ini.

Bila engkau sejantung dengan pekerjaan mu, engkau akan melihat jelas keterhubungan pekerjaan mu itu dengan masa depan mu; dan itu yang akan menjadikan mu bersemangat untuk meneruskan saat perjalanan terasa sulit, untuk mengupayakan jalan maju saat semuanya menjadi penghalang, dan untuk tetap berdiri gagah di saat orang lain telah berbaring menyerah.

Bila ada suara kecil di hati mu yang mencurigai bahwa engkau sedang bekerja keras di pekerjaan yang tidak menjanjikan keberhasilan – katakanlah ini kepadanya, bagaimana mungkin engkau bisa membuat kesimpulan yang mengharuskan mu berganti pekerjaan – bila engkau belum pernah jujur berpeluh dalam pengupayaan terbaik dalam pekerjaan itu?

Maka, Bila engkau memimpikan sebuah pekerjaan yang jujur dengan janjinya, berlakulah jujur di dalam pekerjaan

mu.

Ni mas,

Dalam tengadah wajah mu ke langit, mohonkanlah penyaksian bahwa Engkau telah bersungguh-sungguh untuk berlaku jujur di dalam pekerjaan mu, … bahwa Engkau menjadikan pekerjaan mu sebagai jalan untuk menyampaikan keuntungan bagi orang lain – karena keuntungan mu hanya sebaik keuntungan yang kau sebabkan bagi orang lain, … bahwa Engkau telah mengenal tingginya nilai mu di hadapan Tuhan, dan dengannya engkau tidak akan melibatkan diri mu dalam pergaulan dan pekerjaan yang tidak bernilai, … dan bahwa Engkau akan bekerja keras untuk menjadi yang terbaik dalam pekerjaan yang dicintai hati mu. Karena, bila di hatimu jernih bergema nama mulia Tuhan mu – hati mu adalah hati yang jujur, dan pekerjaan yang dicintainya adalah pekerjaan yang memuliakan Tuhan.

Dan pastikanlah engkau ingat, bahwa Engkau hanya semulia yang kau kerjakan.

------------------+

Terima kasih dan salam super,

Mario Teguh

Kekayaan, Kesuksesan Atau Cinta?

Kekayaan, Kesuksesan Atau Cinta?

Suatu ketika, ada seorang perempuan yang kembali pulang ke rumah dan ia
melihat ada tiga orang laki-laki berjanggut yang duduk di halaman depan.
Perempuan itu tidak mengenal mereka semua.

Perempuan itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua
pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk
mengganjal perut kalian."

Laki-laki berjanggut itu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?"

Perempuan itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar."

"Oh, kalau begitu kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu
kembali," kata laki-laki itu.

Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang istri menceritakan semua
kejadian tadi. Sang suami awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia
berkata kepada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali dan
mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini."

Perempuan itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.

"Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama, " kata laki-laki itu hampir
bersamaan.

"Lho, kenapa?" tanya perempuan itu karena merasa heran.

Salah seorang laki-laki itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil
menunjuk seorang laki-laki berjanggut di sebelahnya, "Sedangkan yang ini
bernama Kesuksesan," sambil memegang bahu laki-laki berjanggut lainnya.
"Sedangkan aku sendiri bernama Cinta. Sekarang, coba tanya kepada suamimu,
siapa di antara kami yang boleh masuk ke rumahmu."

Perempuan itu kembali masuk ke dalam dan memberitahu pesan laki-laki di
luar. Suaminya pun merasa heran. "Oh, menyenangkan sekali. Baiklah kalau
begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh
dengan kekayaan."

Istrinya tidak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "Sayangku, kenapa
kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia
untuk membantu keberhasilan panen gandum kita."

Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan
siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita
mengajak si Cinta yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh
kehangatan Cinta."

Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk
si Cinta ini ke dalam. Dan malam ini, si Cinta menjadi teman santap malam
kita."

Perempuan itu kembali ke luar dan bertanya kepada tiga laki-laki itu, "Siapa
di antara Anda yang bernama Cinta? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu
kita malam ini."

Si Cinta bangkit dan berjalan menuju beranda rumah. Oh, ternyata kedua
laki-laki berjanggut lainnya pun ikut serta.

Karena merasa ganjil, perempuan itu bertanya kepada si Kekayaan dan si
Kesuksesan, "Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa
kalian ikut juga?"

Kedua laki-laki yang ditanya itu menjawab bersamaan, "Kalau Anda mengundang
si Kekayaan atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar.
Namun, karena Anda mengundang si Cinta, maka kemanapun Cinta pergi, kami
akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan
juga akan ikut serta. Sebab ketahuilah, sebenarnya kami buta dan hanya si
Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita kepada jalan
kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat
berjalan, saat kami menjalani hidup ini."

-=Unknown=-

Aku Suka Kamu

Aku Suka Kamu….

By Mario Teguh

Anda bisa memberi tanpa mengasihi, tetapi Anda tidak mungkin bisa mengasihi tanpa memberi
(Mario Teguh – SHE)


Kita sudah sangat akrab dengan frasa atau ungkapan kasih sayang atau cinta kasih, dan bahkan mungkin hingga di usia kita sekarang sudah begitu banyak terucap dari bibir kita "Aku menyayangimu" atau bahkan agar lebih meyakinkan ditambahkan penyedap "Hanya kau seorang", "Kaulah segalanya bagiku" … (stop sampai di sini – cinta terkadang bikin kita banyak nggombal hehehe). Tapi kenyataannya kita juga tidak jarang menjumpai di tengah perjalanannya, "romantisme" tersebut berbalik menjadi perselisihan dari dua pihak "yang pernah dimabuk cinta". "Aku menyayangimu, hanya kau seorang … kau segalanya dalam hidupku", berubah menjadi penyesalan : "Engkau tidak pernah betul – betul mencintai saya. Engkau mencintai wajah saya yang cantik (ganteng) selama wajah saya cantik (ganteng)", dan banyak lagi ungkapan kekecewaan yang lain.

Sahabat MTSC yang terkasih,
Bila kita peka, sesungguhnya dalam keseharian kita, kita telah dipertontonkan kepada begitu banyaknya "kamuflase cinta" melalui tayangan iklan di media
massa. Betapa banyak program pesan niaga bertema hubungan sepasang anak manusia yang happy ending hanya setelah "weakness point" salah satu tokohnya berhasil disamarkan. "Aku sebenarnya cinta kamu, jika saja wajahmu bersih dan tidak kusam", atau "Andai saja rambutmu tidak kusam dan lepek" dan banyak lagi syarat yang menuntut pemenuhan dari pasangan kita.

Sahabat MTSC terkasih,

Ada sebuah janji yang besar bagi Anda yang mengasihi dengan sepenuhnya.
(Mario Teguh – SHE)


Janji yang harus dipenuhi oleh cinta kasih sejati ialah bahwa cinta kasih harus tidak bersyarat. Lawannya, cinta bersyarat, bukanlah cinta kasih sejati. Itu hanya barter saja. "Saya akan mengasihimu selama kamu … jika kamu …". Kontrak itu tercatat dengan bagus, dan orang yang menerima cinta bersyarat itu diminta untuk mematuhi semua syaratnya. Kalau tidak, kontrak itu kosong dan tidak berlaku. Cinta bersyarat mengancam. Tentu saja, cinta semacam itu palsu. Tidak akan pernah langgeng.

Dia yang mampu untuk mengerahkan sebuah kasih sayang yang besar, sudah mencapai keberhasilan besar, karena syarat mencapai keberhasilan besar adalah melakukan hal – hal kecil dengan kasih sayang yang besar. Apalagi, bila yang dilakukannya adalah hal besar dengan kasih sayang yang besar. Dan kebersamaan Anda dengan "pasangan" Anda adalah hal yang besar.
(Mario Teguh - SHE)


Jangan ragu – ragu untuk mencintai dan bahkan mencintai secara mendalam ! Mungkin kita takut akan rasa sakit yang bisa disebabkan oleh cinta yang mendalam. Jika mereka yang kita cintai secara mendalam menolak kita, atau meninggalkan kita, kita akan patah hati. Hal itu tidak perlu menghalangi kita untuk mencintai secara mendalam. Lagipula bukankah :

Kasih sayang adalah pembangun kasih sayang. Jangan pernah menuntut perhatian dan kasih sayangnya, bila Anda tidak memulai yang Anda tuntut.
(Mario Teguh – Black Magic Woman)

Mulailah dengan mencintai, tanpa mengharapkannya mencintai Anda terlebih dahulu. Mulailah untuk berlaku penuh kasih, tanpa menuntutnya untuk berlaku lembut kepada Anda.
(Mario Teguh – SHE)


Seringkali tindakan memberi dan menerima mengandung suatu paksaan karena baik pemberi maupun penerima bertindak karena kebutuhan dan bukan karena kepercayaan. Jika kita mengetahui bahwa diri kita sungguh – sungguh dicintai, kita juga akan mampu memberi sesuai dengan kemampuan orang lain untuk menerimanya. Dan kita juga akan mampu menerima sesuai dengan kemampuan orang lain yang memberi.

Sebab,

"Cinta itu jujur, sederhana dan cantik. Bila perasaan itu jujur, ia tidak membutuhkan penjelasan yang berkepanjangan."
(Mario Teguh – Have I Told You Lately That I Love You)

Aliyah Zaharani Putri

Aliyah Zaharani Putri