Thursday, April 24, 2008

Way of Success


Lihat dan rasakan!

Berani Kaya, Berani Mulia

Pernahkan kita berkata seperti ini; “Aku ingin menjadi orang KAYA.” Tahukah sahabatku, sesunguhnya kita sudah menjadi KAYA sejak kita dilahirkan. Ya, karena rezeki kita sesunguhnya adalah cukup bahkan lebih dari cukup untuk kita sendiri. Lalu, mengapa kita sering mengeluh dengan kondisi kita saat ini…? Mungkin jawabnya karena sikap dan perilaku kita belum cukup untuk menjadikan diri kita KAYA seperti yang kita inginkan.

Lalu bagaimana caranya supaya kita menjadi KAYA…?

Pertama: Jangan pernah lagi mengucapkan, saya bukan orang kaya. Karena sesungguhnya Anda dan Saya sudah KAYA. Dalam arti apa…? Banyak.

Saat ini Anda dan Saya memang belum KAYA dari segi Finansial, tapi mengapa kita tidak berusaha untuk merubah sikap dan perilaku kita yang membuat kita pantas untuk menjadi KAYA secara Finansial. Andaikan KAYA itu adalah adalah hak kita maka penuilah kewajiban-kewajiban yang membuat kita pantas untuk menjadi KAYA.

Kedua : KAYA Materi dan KAYA HATI adalah kebutuhan.

Dunia ini penuh dengan hal-hal yang indah untuk dinikmati, seperti halnya sayur dan garam, segelas teh dan gula, malam dan siang, bahkan Anda dan pasangan Anda. Seperti hal” diatas, KAYA Materi dan KAYA HATI adalah bagian yang tidak boleh dipisahkan. Manusia normal mana di dunia ini yang tidak ingin menjadi KAYA Materi? Dan apakah hubungannya menjadi KAYA dengan HATI?

Artikel berikut mungkin bisa memberikan inspirasi kepada kita semua…;)

BERANI KAYA, BERANI MULIA

Oleh: Eko Jalu Santoso, www.ekojalusantoso.com

Sahabat, ada sebuah kisah menarik tentang seseorang yang bermimpi melihat Malik bin Dinar sedang berlomba-lomba dengan Muhammad bin Wasi' menuju surga. Ia menyaksikan bahwa Muhammad bin Wasi` akhirnya dapat mendahului Malik bin Dinar untuk sampai di surga. Orang itu kemudian bertanya mengapa demikian kejadiannya, karena menurut perkiraannya Malik bin Dinar bakal menang, karena ia dikenal sebagai seorang yang arif. Kaum salihin menjawab bahwa ketika meninggal dunia Muhammad bin Wasi' hanya meninggalkan sepotong pakaian, sedangkan Malik meninggalkan dua potong pakaian.

Kisah diatas adalah ilustrasi yang penuh Hikmah mendalam. Apalagi kalau dihubungkan dengan kehidupan modern dewasa ini yang cenderung mengedepankan nilai-nilai materialisme. Banyak orang berlomba-lomba mengejar kehidupan dunia, menumpuk harta kekayaan dan melalikan kepentiongan-kepentingan kehidupan yang panjang selanjutnya. Pakain dalam kisah diatas tentunya hanyalah ilustrasi tentang asesories kehidupan dunia, kekayaan, kemewahan dan materiaslisme. Maknanya kita perlu memahami dengan benar tentang hakekat kekayaan dan tujuan tertinggi kehidupan sehingga apa yang kita perjuangkan dalam meraih kesuksesan dan kekayaan dapat meninggikan kemulian hidup kita. Apa yang kita perjuangkan dalam kehidupan dapat menjadi sarana bagi bekal utama kita masuk surga, bukannya malah menjadi penghambat masuk surga.

Apa yang dapat kita renungkan dari kisah tersebut diatas ?

1. Jangan Menjadikan Kekayaan Sebagai Tujuan Akhir.

Kesuksesan dan kekayaan pantas untuk kita perjuangakan dalam kehidupan ini. Karena sesunguhnya dengan kekayaan harta dapat emnjadikan seseorang meraih lebih banyak kebaikan bagi bekal kehidupan selanjutnya. Dengan demikian bekerja keras untuk mencari kesejahteraan kehidupan dunia adalah hal yang mulia. Menjalankan Bisnis atau berdagang untuk meraih kekayaan dan kesejahteraan hidup di dunia adalah hal yang baik. Tetapi perlu dipahami bahwa kekayaan bukanlah tujuan akhir. Jangan menjadikan kekayaan harta sebagai tujuan akhir yang ingin kita raih. Karena sebaik-baik urusan dunia adalah yang dapat menjadi sarana menuju kebaikan akhirat. Artinya kekayaan yang yang kita perjuangkan dalam kehidupan hanyalah sarana untuk meraih banyak kebaikan. Sebagai sarana untuk memperbanyak amal kebaikan dan menolong sesama kehidupan.

Kalau seorang yang dikenal arif bijaksana seperti Malik bin Dinar saja dapat tertinggal hanya karena pakaian, lalu bagaimana dengan kita semua yang hidup di era konsumtif dan senang menumpuk harta kekayaan ini ?. Ingatlah tidak pernah merasa cukup orang yang hidupnya hanya mengejar dunia. Harta kekayaan yang bermanfaat sesungguhnya bukan seberapa yang kita miliki, melainkan seberapa banyak harta yang kita gunakan untuk kebaikan di jalan Allah swt.

2. Kesederhanaan Adalah Kemuliaan.

Konosuke Matsuhita adalah seorang pendiri group Bisnis raksasa Matsushita. Meskipun sudah meriah sukses luar biasa dan berkelimpahan harta, namun ia tetap hidup sederhana, senang mengabdikan hidupnya untuk kemanusiaan, menulis puluhan buku dan menyumbangkan ratusan juta dollar harta kekayaannya untuk kegiatan kemanusiaan. Warren Buffet adalah mahaguru di dunia saham. Meskipun tercatat sebagai salah satu orang terkaya di dunia, ia tetap hidup sederhana dan bahkan menyumbangkan hamper 80 persen harta kekayaannya untuk kegiatan kemanusiaan. Apa sesungguhnya yang menjadi motif Bisnis mereka ? Apakah ingin mencari kekayaan dan hidup berkemewahan ? Kalau mempelajari dari kisah hidup mereka, sesungguhnya bukanlah kekayaan dan kemewahan yang menjadi otivasi hidupnya, melainkan kesederhanaan, mereka hanyalah ingin berkarya dan memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi banyak orang.

Meskipun berhasil meraih kesuksesan dan kekayaan, namun kalau hal itu menjadikan kita selalu tenggelam dalam urusan keduniaan, hati kita selalu terikat pada dunia sehingga kita melalaikan hak-hak dan perintah-perintah Allah, itu adalah hidup yang tidak mulia. Yang terpuji adalah hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan dan banyak memberikan manfaat bagi kehidupan. Hidup berlebih-lebihan, hidup bermewah-mewahan membuat seseorang terlambat masuk surga.

3. Kekayaan Yang Utama Adalah Kekayaan Hati.

Untuk hidup berkelimpahan tidak harus kaya harta tetapi perlu kaya hati. Dengan demikian untuk mencapai hidup keberlimpahan tidak harus menungu kaya raya dulu. Banyak orang mengatakan bahwa saya harus kaya raya agar dapat banyak membantu orang lain. Mengapa membantu orang lain harus menunggu kaya dulu ? Toh banyak cara untuk menjadi bermanfaat bagi orang lain. Kalau menunggu kaya raya dulu, kalau sudah kaya malahan lupa membantu orang lain. Bukankah banyak contoh yang demikian ini ?

Dengan kekayaan hati, kita dapat merasakan hidup berkelimpahan. Membantu orang lain tidak kawatir akan kekurangan karena dilakukan dengan ikhlas. Meskipun rejeki tidak banyak, karena diperoleh dengan kejujuran maka menjadi berkah dan serba kecukupan. Orang yang kaya hati akan mudah peduli dengan sesame, senang membantu orang lain, hidup tenang dan merasakan kebahagiaan. SEMOGA BERMANFAAT.

Can't take my eyes on you

You're just too good to be true

I can't take my eyes on of you

You'd be like heaven to touch

I wanna hold you so much

At long last love has arrived

And I thank God I'm alive

You're just too good to be true

I can't take my eyes on of you

Sebuah lagu dari Andy William, untuk yang pernah dengar pasti punya makna tersendiri. Apalagi untuk yang pernah ada pengalaman seperti lirik diatas. Can’t Take My Eyes On You juga dipopulerkan oleh Lauryn Hill.

Duh…, indahnya kumpulan kalimat diatas. Menarik rasa yang terpendam untuk keluar dan berkata, “Andai dia jadi milikku. Andai di tahu perasaan ku. Andai dia….”

Setiap diri pasti pernah mengalami perasaan yang sama. Perasaan ingin memiliki seseorang yang mampu menjadikan kita orang yang berbahagia, dan menjadi lebih baik sebagai manusia seutuhnya. Sudahkah kita berusaha untuk melakukan hal yang untuk mencapai itu…?

Sebuah khayalan indah dalam pikiran sering melintas. Sudahkah kita berusaha untuk mencapainya? Jika kebahagiaan adalah hak kita sebagai manusia, hak fitrah manusia sebagai hamba-Nya. Pernahkah kita meminta dan mengupayakan hak kita itu kepada-Nya? Kita menjawab, tentu pernah. Apakah kita benar sedang mencari kebahagiaan hidup? Kita menjawab, tentu benar. Apakah semua yang kita minta kepada-Nya sudah cukup? Kita menjawab, belum.

Lalu, coba tanya kepada diri kita yang kecil ini, apakah kita sudah cukup bersyukur atas nikmat-Nya? Apakah kita pernah berpikir, bahwa segala keinginan yang pernah terlintas, terucap belum tentu baik untuk kita, saat ini? Sudahkah kita cukup beryukur, dan berprasangka baik bahwa Dia, Yang Maha Mengetahui Segala Sesuatu, Yang Maha Besar, lagi Maha Pemberi tahu apa yang terbaik untuk kita? Yang terbaik untuk keluarga kita? Apakah kita sudah memantaskan diri dihadapan-Nya untuk meminta yang lebih?

Sungguh Dialah Tuhan Yang Menggenggam Segala Sesuatu. Tak ada yang lebih besar dihadapan-Nya selain Dia. Hanya Dialah Tuhan, yang berhak untuk sombong. Dan hanya Dialah yang Maha Berkehendak atas segala sesuatu.

So, jika kita ingin semua khayalan dan keinginan kita terkabulkan berdoalah kepada-Nya dan pantaskan diri kita dengan banyak bersyukur dan bersyukur.

Salam Hati,

-=MG=-

Wednesday, April 16, 2008

Why Action Is So Important?

Berikut ini adalah sebuah Teknik E.D.A.N. yang sangat powerful. Teknik ini adalah jurus silat "kembangan" dari jurus-jurus dasar dalam NLP dan Neurosemantics (Timeline) dan Tony Buzan (Zero Mind Process). Ary Ginanjar dalam ESQ Leadership-nya menyebut ini dengan "1/0". Para sufi, memetaforakan ini dengan sebuah pertanyaan, "Mengapakah ada sebuah titik kecil di bawah huruf 'ba' dalam kata Bismillah?"


Perhatikan garis sederhana berikut ini.


<- "-1" - - - - "0" - - - - "+1" ->


Dari "0" ke "-1" dan seterusnya ke kiri, adalah kumpulan beliefs negatif. Dari "0" ke "+1" dan seterusnya ke kanan, adalah kumpulan beliefs yang positif.


Seseorang tidak bisa melompat langsung dari dominasi beliefs negatifnya langsung ke berbagai beliefs positif, tanpa melewati titik "0". Titik "0" adalah sebuah titik "tanpa beliefs".


Jika seseorang bisa melewati titik "0" dengan baik dan berhasil, maka ia akan mulai mengganti berbagai beliefs negatifnya dengan berbagai beliefs yang positif.


Ia akan bergeser dari orang yang berkeyakinan "tidak bisa", menjadi manusia yang merasa "saya bisa". Ia akan berubah dari orang yang mengatakan "terlalu sulit", menjadi orang yang mengatakan "akan ada jalan jika saya...". Begitulah, apapun beliefs negatifnya akan berubah menjadi beliefs yang positif.


Jangan pernah berharap bahwa seseorang akan bisa memiliki positive thinking, positive knowing, positive feeling, dan positive doing, tanpa melewati titik ini.


Itu sebabnya, Imam Ghozali dan para sufi, Buddha, atau Confucius mengajarkan "zero thinking", "zen" dan "nothingness". Itu sebabnya accelerated learning dan active learning mengajarkan "re-learning" atau "un-learning". Itu sebabnya Tony Buzan mengajarkan "ZMP alias Zero Mind Process". Itu sebabnya Goleman atau para mindmaster mengajarkan "zero feeling", "meditasi", atau "alpha dan beta brainwave". Itu sebabnya mengapa para guru besar sepanjang zaman mengajarkan ini:

JUST DO IT!

Apapun yang terjadi, apapun yang Anda rasakan, apapun yang melintas di pikiran, apapun yang terbersit di dalam hati, sepanjang itu benar dan baik secara obyektif, just do it.


Itulah satu-satunya cara bagi Anda, jika Anda ingin mengkoleksi positive beliefs. Titik "0" adalah sebuah titik di mana Anda melakukan dan hanya melakukan tanpa terlalu terdominasi oleh perasaan dan pikiran. Fokus dan lakukan saja. Anda akan berubah dan menjadi manusia yang lebih positif.


Semoga bermanfaat.

Ikhwan Sopa

milis-bicara.blogspot.com

Stop Global Warming...!

Stop Global Warming! Help Us... Help You!

Nonton Oprah di MetroTV. This is what Indonesia should watch and learn...

DO YOU KNOW THAT .....

1. Ngga menancapkan colokan listrik walopun ketika alat elektronik itu dimatikan = menghemat 40-50% biaya listrik yang harus anda bayarkan tiap bulannya.... Dan berarti pula, mengurangi panas yang timbul dari alat elektronik yang merembet ke pemanasan global.

2. Kantong plastik butuh waktu 1000 tahun untuk terurai di TPA(tempat pembuangan akhir). Sekitar 300 juta buah kantong plastik dibuang tiap tahunnya di Indonesia.

Belum lagi yang dibuang di sungai belakang rumah dan tempat2 yang tidak semestinya.

Dan 10kg kertas koran yang siap di jual loakan... itu membutuhkan 1 pohon yang butuh waktu 10taon untuk jadi besar. Bayangkan yang terjadi dengan ilegal logging... how many trees has been cutdown for you? Imagine how they make the world hotter?

3. Ketika kamu membeli 1 liter air mineral di supermarket = beli 5 liter air. Tanya kenapa?

Karena di pabrik, untuk mendinginkan botol plastik panas yang baru dicetak, membutuhkan 5 liter air... cck cck cck...

Kode botol apa yang aman digunakan sebagai botol air? Lihat tanda dibawah botol, cari nomor 2,3 atau 4.... selain nomor2 itu... they're not safe, karena sama aja kamu makan plastik!!!!

4. Tisue yang uda di pakai itu ngga bisa di recycle... begitu juga karton2 yang bekas kena minyak, makanan, kue, minuman... They're only a waste... yang mau ngga mau tanahlah yang harus merecycle.

Perkiraan orang memakai tisue 6 biji sehari. 2.200 biji setaun. Berarti kira2 44 MILIAR biji seluruh Indonesia setaun... Kalau kita menghemat 1 lembar ajah tiap hari... berarti kita mengurangi sampah kertas sebanyak 7 MILIIAR biji setaon... HEBAT KAN?

5. Be Green on ATM? Kalo di BCA kan ada yang ambil duit ngga pake receipt... atau be smart ... Transfer lewat Internet banking ato mobile banking....

8 MILIAR kali transaksi di ATM yang mengeluarkan kertas receipt tiap taun adalah salah satu sumber sampah terbesar di dunia.

Kalau selama setaon orang transaksi ngga pake kertas receipt, itu akan menghemat satu roll besar kertas yang bisa buat melingkari garis equator sampe 15 kali... ccck ccck

6. Minimal punya 2 macam tempat sampah dirumah, membantu mengurangi polusi air, udara dan tanah.

Pisahkan sampah basah (sisa makanan dan masakan, daun, minuman) dan sampah kering ( botol, plastik, kertas, kaca).

Lebih baik lagi untuk memisahkan sampah menurut 4 kelas :

Plastik ( pembungkus makanan, kantong kresek, kantong belanjaan)

Rumah tangga ( tulang ayam, sisa capcay, makanan basi)

Kertas (Pembungkus gorengan, popok bayi, tisue yang sudah dipakai). Buku bekas catatan, kertas2 tagihan, koran, kertas iklan... disendirikan untuk dijual

Logam (kaleng susu, kaleng makanan) dan kaca.


Hanya butuh waktu 2 bulan untuk menjadikan sampah rumah tangga menjadi kompos yang bisa dipakai lagi untuk pupuk tanaman... (bagus
kan…!)


7. Polar Bear/Beruang kutub ngga bisa berenang... tapi karena global warming di Kutub Utara, mereka harus berenang 30km untuk mencari es tempat berteduh. Bayangkan gimana kita yg nanti yg meninggalkan anak-anak kita dengan kondisi bumi yg semakin tidak enak untuk dihuni.....


Watch DISCOVERY CHANNEL : PLANET EARTH... pasti nangis deh ngeliat perjuangan seekor beruang kutub yang akhirnya mati karena kelelahan mencari daratan.


Is that the world you will leave for your children?

And there are so much more knowledge I've received from Oprah's episode this morning, tapi ngga sempet gw rangkum semua... baca aja ke www.oprah.com


Yang penting be smart for the sake of ourselves!

Save the world, save our lifes, save our children!

What will you do next…? Please, open your heart and mind…!

Thank’s

Jadikan WAKTU Sebagai SAHABAT ANDA...

WAKTU itu bersifat siklus, dimana kejadian bermula, berubah, dan berhenti. Ketidakmampuan untuk memulai suatu kejadian, itu disebut KEENGGANAN. Ketidakmampuan untuk mengubah kejadian, dinamakan KETIDAKLUWESAN. Ketidakmampuan untuk menghentikan kejadian pada waktunya adalah MEMAKSA.

Merencanakan waktu adalah salah satu unsur yang banyak dibicarakan, tetapi juga hal yang paling terabaikan dari pengawasan kita. "Saya tidak mempunyai waktu…" "Saya mau, tetapi saya tidak mempunyai cukup waktu…" Seberapa sering Anda mendengar perkataan ini - atau seberapa sering Anda sendiri sudah mengatakannya?

Pepatah mengatakan, "Setiap sisa waktu dari orang bijak, itu patut dihemat." Terkadang Anda merasa mengerjakan terlalu banyak, dan mulai bertanya, bagaimana Anda dapat mengendalikan dan menyelesaikan semuanya. Seringkali hasilnya adalah KETEGANGAN, TEKANAN, dan FRUSTASI, yang membuat Anda menjadi KURANG EFISIEN.

Keberhasilan penggunaan waktu sangat mensyaratkan adanya pengelolaan diri, perencanaan pekerjaan, menetapkan prioritas, menangani gangguan, serta menjadwalkan orang dan kegiatan.

Waktu adalah satu-satunya komoditas yang sudah terukur bagi Anda. Jika sudah terpakai, Anda tidak akan mendapatkan tambahan lagi. Anda tidak akan mendapatkan kembali semua jam, dan hari yang sudah Anda hamburkan. Tetapi, Anda masih dapat mengambil langkah positif untuk mengelola apa yang masih tersisa hari ini, minggu ini, bulan ini atau semester ini.

Ingatlah ini, Anda dapat menghemat waktu Anda, asalkan saja Anda ingat untuk hanya menangani hal yang benar-benar menjadi wewenang Anda, atau Anda sendiri saja yang memiliki pengetahuannya…dan, itupun semestinya cukup Anda lakukan hanya sekali saja. Ini semua adalah perubahan sikap yang perlu Anda buat, agar dapat menempatkan nilai lebih tinggi dan realistis pada WAKTU ANDA sendiri.

Di bawah ini ada 3 (tiga) "JANGAN MELAKUKAN" yang penting Anda ketahui, sebagai berikut:

  1. Jangan… jika Anda dapat mendelegasikannya. Telusuri setiap kemungkinan untuk mendelegasikan pekerjaan, apakah itu perjalanan, menghadiri rapat, menulis laporan. Selidikilah, mungkin saja ada pegawai atau bawahan Anda yang lebih mampu daripada Anda untuk melakukan tugas ini.
  2. Jangan… jika Anda dapat mengabaikannya. Sebuah kunci penting dan sangat berarti untuk mengurangi tuntutan atas waktu Anda, mungkin dari bisikan indera keenam atau intuisi Anda yang mendorong Anda untuk mengabaikan suatu permintaan atau tuntutan kerja. Jika Anda merasakan dorongan kuat, bahwa itu tidak penting, maka kemungkinan besar memang begitu keadaannya…sehingga Anda boleh saja mengabaikannya.
  3. Jangan abaikan… jika akan menyulitkan kedudukan Anda. Memisahkan dan memilah permintaan yang mempunyai arti penting dari arti tidak penting, merupakan ketrampilan yang semakin dipertajam oleh pengalaman. Anda harus peka pada kenyataan, bahwa kredibilitas Anda akan jatuh atau diperburuk, jika Anda berulangkali salah menilai keperluan untuk mengambil tindakan penting. Jika Anda owner, pimpinan atau manajer perusahaan, maka kesalahan-kesalahan dalam memisahkan hal penting dan tidak penting ini sungguh sangat berpengaruh pada kredibilitas perusahaan Anda, khususnya di mata para relasi atau partner bisnis Anda…bahkan juga di mata para pegawai atau bawahan Anda.

Menggunakan waktu dengan efektif merupakan salah satu ketrampilan yang harus dimiliki oleh Anda, sebagai seorang business owner, pimpinan, atau manajer perusahaan. Jika Anda mengambil sikap menghemat waktu bermutu tinggi Anda, maka Anda akan menemukan dan melihat bahwa kualitas maupun kuantitas pekerjaan atau bisnis Anda akan mengalami peningkatan…bisnis Anda akan semakin meningkat!

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

http://wuryanano.com/

Berani Sukses

Seberapa besar rejeki yang kita inginkan, itu sama dengan seberapa besar kita berani mengambil resiko.


HANYA segelintir entrepreneur yang dapat mencapai tangga sukses teratas tanpa perjuangan dan pengorbanan. Resepnya, antara lain, kalau melakukan kesalahan, mereka melupakannya dan terus bekerja, hingga akhirnya mencapai kesuksesan. Menurut saya, kita sebagai entrepreneur harus selalu berani berpikiran sukses dan berani mengembangkan kepercayaan diri.


Harus selalu ingat, bahwa kita adalah orang yang berpotensi dalam bisnis, yang setiap saat harus selalu melipatgandakan kepercayaan diri, dan bisa menghilangkan penyakit exucitis, penyakit mencari alasan. Apakah itu alasan yang berkaitan dengan kesehatan, intelejensia atau kecerdasan, usia, dan nasib. Kita pun juga harus berani merubah kegagalan menjadi kemenangan atau kesuksesan. Untuk sebuah kesuksesan, dibutuhkan keberanian secara terus menerus untuk mempelajari kemunduran bisnis kita menuju kesuksesan. Dalam bisnis, sangat wajar kalau kita belajar dari kesuksesan yang dicapai pesaing kita. Namun yang penting, bagaimana kita harus menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat oleh pesaing kita itu. Kita juga harus selalu siap menghadapi perubahan-perubahan yang selalu ada dalam kehidupan bisnis.


Upaya-upaya mencipta ide-ide terbaik yang bersifat competitive advantage saya kira menjadi sangat penting, dan kalau perlu kita gabung-gabungkan ide-ide terbaik dari para pesaing kita. Dengan kata lain, sebagai seorang entrepreneur, kita pun harus senantiasa setiap saat selalu membuka mata dan telinga terhadap suatu kesempatan atau peluang. Sebab, disamping faktor rejeki, maka peluang itu juga menyangkut dengan faktor nasib kita. Bila kita mampu melakukan hal itu, tidak mustahil kesuksesan akan dapat kita raih.

Saya yakin, kita semua pasti mendambakan kesuksesan. Ingin memperoleh yang sebaik-baiknya dari perjalanan hidupnya. Tidak ada orang yang bisa mendapatkan kenikmatan dari hidup yang terus merangkak-rangkak, kehidupan yang setengah-setengah.

Sukses berarti banyak hal yang mengagumkan dan positif. Sukses berarti kesejahteraan pribadi: rumah bagus, keamanan di bidang keuangan dan kesempatan maju yang maksimal, serta berguna bagi masyarakat. Sukses juga berarti memperoleh kehormatan, kepemimpinan, dan disegani.


Dengan demikin sukses berarti self respect, merasa terhormat, terus menerus merasa bahagia, dan merasakan kepuasan dari kehidupannya. Itu artinya, kita berhasil berbuat lebih banyak yang bermanfaat. Dengan
kata lain, sukses berarti menang! Namun sayangnya, di era globalisasi seperti sekarang ini, tidak semua entrepreneur berani menyebutkan, bahwa dirinya telah mencapai kesuksesan.


Sebaliknya, saya justru berpendapat bahwa kita sebagai entrepreneur harus berani menyatakan dirinya sukses. Karena dengan keberanian kita menyatakan sukses, akan membangkitkan kepercayaan diri. Dengan kepercayaan diri yang besar itu, kita akan lebih bersemangat untuk meraih kesuksesan. Dan saya tetap yakin, betapa pun sibuknya entrepreneur-entrepreneur yang sukses, ia akan tetap siap membantu teman-teman yang memerlukannya. Dan, mereka semakin percaya pada Tuhan sebagai suatu kekuatan besar.

Setiap Hari Aku bertambah Miskin atau Kaya?


Setiap hari yang kita lalui dalam perjalanan hidup, kita banyak melakukan aktivitas atau kegiatan, baik yang mengeluarkan maupun yang menghasilkan.

Tanpa disadari atau tidak, semua kegiatan tersebut sangat berpengaruh terhadap "Income Statement" atau Laporan Keuangan yang Anda miliki.

Coba Anda perhatikan, saat Anda melangkah ke luar rumah untuk ke kantor dengan naik ojek dan kendaraan umum, Anda mengeluarkan uang transport.

Anda makan siang di Mall, Anda mengeluarkan uang lagi. Anda ngopi di Starbuck atau Oh Lala, Anda merogoh kocek. Anda beli rokok, Anda mengeluarkan uang kembali.

Jadi setiap saat dan setiap hari, rasanya kita bukan bertambah kaya, melainkan bertambah miskin?

Karena hampir setiap kegiatan yang kita lakukan adalah aktivitas mengeluarkan uang dan bukan sebaliknya.

Kita memperoleh uang hanya sebulan sekali, yaitu pada saat gajian. Mudah2an Anda masih ingat U-MAN-JI (yoU MANusia bergaJI).

Jadi saya berharap kita semua dapat selalu memikirkan kembali, apakah perlu melakukan suatu aktivitas tertentu atau tidak?

Untuk mudahnya, agar kita dapat men-sortir suatu kegiatan perlu dilakukan atau tidak yaitu dengan bertanya ke diri sendiri : "Apakah kegiatan ini (yang mengeluarkan Uang) merupakan investasi atau modal bagi Masa Depan atau tidak?"

Bila merupakan investasi, maka lakukan. Misalnya saat Anda mau makan siang. Makan siang merupakan investasi atau modal untuk mendapatkan energi agar dapat bekerja penuh vitalitas. Karena makan merupakan suatu kebutuhan yang universal jadi dapat dikategorikan sebagai modal dan investasi.

Minum kopi atau merokok tidak dapat dikategorikan sebagai modal atau investasi, karena tidak berlaku bagi semua orang.

Bagaimana dengan membeli buku misalnya "Personal Development"? Ya, saya anggap ini investasi. Begitu pula dengan sekolah atau kursus yang meningkatkan kemampuan diri dalam bekerja.

Jadi, lakukan segala aktivitas Anda yang mengacu kepada investasi dan modal diri bagi Masa Depan Anda. Selain itu harap Anda eliminasi.

Dengan demikian, Anda membayar atau mengeluarkan uang dengan tujuan untuk mendapatkan yang lebih besar hasilnya.

Selamat berpikir ulang sebelum melakukan kegiatan apapun, terkait mengeluarkan uang yang Anda peroleh dengan susah payah.

Selamat menempuh hidup dengan cara yang baru.

Semoga bermanfaat.

Tuesday, April 15, 2008

I Will Survive (By Mario Teguh)

Kekuatan terbesar untuk kembali menjadi pemenang dalam kehidupan kita, datang dari pengertian yang dalam mengenai nilai diri kita yang sebenarnya, yaitu pengertian yang tumbuh dari keberanian dalam mengalami kepedihan dan penderitaan.


Jadilah pemenang yang sebetulnya.

---------
Anda bisa memenangkan sebuah peperangan dengan penggunaan kekuatan, tetapi Anda hanya bisa memenangkan sebuah kehidupan dengan sebuah jiwa yang baik.
Dalam peperangan untuk memenangkan kekuatan Anda, kebebasan Anda, dan keberhasilan-keberhasilan Anda; tidak ada jumlah kekuatan yang cukup untuk mencondongkan Anda ke arah yang ditolak oleh jiwa Anda. Anda hanya bisa memenangkan diri Anda sendiri, dengan memenangkan jiwa Anda sendiri.

Ketajaman sebilah pedang bisa memenangkan sebuah masa, tetapi jiwa yang baik memenangkan keabadian. Maka, jadilah pemenang yang sebetulnya. Jadilah pemenang dengan jiwa yang baik.

Bangunlah jiwa yang kuat.

---------
Katakanlah, … oh jiwaku, jadilah penguat bagiku. Jadikanlah aku penguasa hidupku, walaupun aku sekecil-kecilnya penguasa. Bila jiwaku kuat, aku akan menari di atas ombak kehidupan. Tetapi, bila jiwaku lemah, ombak kehidupan akan menari di atasku. Maka aku jadikan jiwaku kuat, agar jiwaku menjadikan aku kuat. Karena aku dan jiwaku adalah satu.


Temukanlah kembali semangat pemenang Anda.

---------

Sebuah pepatah lama mengatakan, bahwa dia yang kehilangan harta, kehilangan banyak hal. Dia yang kehilangan seorang sahabat, kehilangan lebih banyak lagi. Dan dia yang kehilangan semangatnya, kehilangan semua-nya. Tetapi pepatah tua itu selalu datang menegur dengan penuh keremajaan kepada dia yang longgar memegang jiwanya, dan dengan kelembutan menuntunnya menuju penemuan kembali jiwanya. Anda dilahirkan pemenang. Setiap titik darah Anda adalah darah pemenang. Maka menemukan kembali semangat pemenang yang menjadi hak penuh Anda itu, adalah sesuatu yang alamiah.


Bangunlah sebuah kehidupan yang baik.

----------
Sebuah jiwa membangun kehidupan seseorang. Setelah jadinya, kehidupan orang itu membangun pagar dan batas-batas ruang geraknya, dan yang kemudian membentuk jiwanya. Maka bangunlah kehidupan yang baik. Keputusan Anda mengenai bentuk kehidupan yang Anda pilih, akan menentukan kualitas jiwa yang dibentuk oleh kehidupan Anda.

Sebabkan-lah kehidupan yang baik pada orang lain.

----------
Sebutir biji padi membawa setitik kumpulan cetak biru dari rancangan bentuk dan rincian dari semua sifat dan kualitasnya; dan dengan kehebatan kekuatan yang sedikit kita mengerti, mempertahankannya dalam diri kecilnya itu, sepanjang rantai abad-abad yang panjang, untuk dengan penuh kecintaan meneruskannya ke butir-butir padi berikutnya, agar mereka meneruskan kekuatannya itu ke
masa-masa yang panjang ke depan.

Lalu, apakah yang bisa membuat kita tidak jengah berhenti, dihentikan oleh lemahnya pendapat diri sendiri mengenai diri sendiri? Padahal semua orang bijak dalam sejarah kemanusiaan telah mengundang kita untuk meneruskan kekuatan mereka kepada keturunan dan lingkungan kita?


Mengutip dari JFK, “Saya yakin bahwa setelah debu dari abad-abad yang melalui kota-kota kita; kita pun, akan diingat bukan karena kemenangan atau kekalahan kita dalam peperangan atau dalam politik, tetapi karena kontribusi kita kepada jiwa kemanusiaan.”

Maka, bangunlah kehidupan yang baik dengan menyebabkan kehidupan yang baik pada orang lain.

----------
Dan itu adalah dasar dari semua kekuatan untuk memenangkan kepemimpinan hidup ini.

Thursday, April 3, 2008

Determining Your Size

By Mario Teguh
------

Banyak diantara kita menyadari tubuh menua tanpa menetapkan seberapa besar kita menjadi.

Anda adalah penentu ukuran kebesaran Anda sendiri.

Tidak ada orang yg bisa mengecilkan Anda jika Anda tidak mengecilkannya. Dan tidak ada orang yg bisa membantu anda mencapai ukuran yg mungkin Anda capai kecuali Anda menolaknya. Sehingga menerima yg membesarkan kita dan menolak yg mengcilkan kita adalah kuncinya.

Enabler (yang memungkinkan)

Banyak orang yg tidak sadar bahwa dia butuh, harus pindah dari keadaan tidak punya menjadi punya. Bukankah kita sedang bergerak dari keadaan belum jadi menjadi jadi. Yang lebih hebat lagi adalah orang yang berpindah dari keadaan dari tidak mungkin menjadi mungkin. Untuk itu Anda membutuhkan pemungkin untukmenerobos keadaan yg tadinya tidak mungkin menjadi mungkin.

Tidak ada yg bisa mengecilkan kita kalau kita tidak mengijinkannya. Kita mengendalikan diri kita sendiri. Pertanyaannya sepanjang hidup kita begitu banyak gangguan-gangguan yang masuk dalam pikiran yg membuat kita meragukan kemampuan diri kita sendiri. Jika demikian, berikut trick sederhana. 4 langkah untuk mengalahkan orang Jenius:

1. Memperbaiki diri sehingga lebih baik sedikit diatas rata-rata.

2. Tidak terlalu sensitif (tidak selalu berpikir negatif, tidak membayangkan hal negatif, alias selalu berpikir positif)

3. Bekerja keras

4. Menjadikan dirinya mudah dibantu

Banyak orang yg memiliki keinginan/cita-cita ttg sesuatu. Namun kadang kita menghadapi rintangan seperti keraguan untuk mencapainya.

Tipsnya:

Bila orang menasehatkan yg mungkin Anda capai, jangan Anda menjadi orang pertama yg meragukannya karena meyakini batasan adalah menciptakan batasan.

Pikirkan cita” Anda sekarang. Lalu saya bertanya, mengapa Anda tidak upayakan cita-cita Anda itu tercapai tahun ini juga..! Anda ingin mempunyai rumah? Ingin Mempunyai mobil? Atau Anda ingin menikah dengan gadis cantik yang baik atau laki-laki ganteng yang bertanggung jawab? Apa yang terjadi di hati…? Anda menjawab, “Apa mungkin…???

Nah loh, apa yang terjadi? Ternyata kita adalah orang pertama yg meragukan nasehat baik, padahal kita satu-satunya orang yg membutuhkan nasehat itu pertama kali. Itu sebabnya membantu orang itu tidak mudah karena orang yg kita coba bantu selalu menjadi orang pertama yang menolak bantuan kita. Bisa dibayangkan dirinya sendiri yang tau banyak salahnya, banyak kelemahannya, banyak penundaan”nya, dan bagaimana dia bisa hormat terhadap dirinya sendiri…? Itulah yang membuat kita pada sebuah titik.

Pikiran Anda memiliki kekuatan untuk mengubah gunung granit menjadi transparan dan selunak agar-agar.

Inilah yang tidak banyak dipikirkan orang. Sesungguhnya kita itu tinggal memerintahakan. Tinggal pertanyaannya yang diperintahkan mau tidak…! Mengapa, karena kita kurang berusaha membangun senioritas pribadi, wibawa pribadi, tidak bangun rasa hormat orang kepada kita, sehingga yangkita perintahkan tidak didengar orang.

Pertanyaan: “Dalam berpikir sesuatu yang besar, dimana sesuatu yang besar itu adalah sebuah ketidakpastian dan pada usahanya kita menemukan kegagalan hingga menjadikan diri kita hilang motivasi. Bagaimana mengatasinya…?”

Jawab: “Memang masa depan isinya adalah ketidakpastian. Tetapi tugas kita untuk menemukan yang tidak pasti itu menjadi pasti…! Berapa banyak orang yang pada malam harinya tidak bisa tidur karena memikirkan apa yang pasti dan tidak…?

Bagaimana kalau waktu siang kita digunakan untuk membuktikan ini yang pasti, ini yang tidak. Sehingga hidup kita tidak lagi bertanya-tanya tentang yang pasti atau tidak. Karena kesalahan dalam bertindak bisa dihapus dengan meminta maaf atau dengan berjalannya waktu. Tapi, kesalahan karena tidak bertindak tidak ada obAtnya. Karena seumur hidup Anda akan berkata, seandainya saya dulu, seandainya saya dulu…!

Kalau orang menginkan sesuatu yang besar lalu tidak tercapai, mengapa dia kecewa…?

1. Seharusnya dia kecewa pada dirinya yang tidak mengupayakan yang terbaik untuk mencapainya.

2. Mungkin, target yang tinggi tadi tidak pantas untuk pribadi yang sekarang kecuali Anda meningkatkan menjadi pribadi yang lebih pantas. Karena ada hukum kepantasan bagi sesuatu.

Jadi cita-cita yang besar pantas bagi yang membesarkan dirinya. Banyak orang yang keinginannya besar namun perilakunya tidak besar.

Pertanyaan: “Punya optimisme tertentu namun dalam perjalanannya ada kendala dan hambatan. Tapi kita yakin optimesme itu bisa ciptakan. Namun lingkungan kita tidak mensupport itu. Bagaimana mengatasinya…?”

Jawab: “Kalau orang mempunyai IDE yang BESAR ditolak orang, sungguh bukan idenya yang ditolak namun orang yang membawa idenya. Tidak pernah ide besar di tolak, karena ide besar selalu menguntungkan banyak orang. Hanya orang lain tidak ingin kita yang juga diuntungkan oleh ide itu. Itu sebabnya ide besar yang ditolak suatu ketika dibawa oleh orang lain dan diterima.

Jadi semakin besar ide yang kita miliki, semakin penting, dan harus kita memperhatikan kualitas penerimaan pribadi kita. Jadilah pribadi yang mudah diterima, sehingga ide apapun yang Anda bawa, diterima. Banyak orang marah karena idenya tidak diterima dalam proses marah itu saja sudah kelihatan bahwa selama ini dia tidak menjaga penerimaan yang baik.”

Mungkin kita sudah terlambat untuk memperbaiki masa lalu kita, tapi kita masih bisa memperbaiki kualitas masa depan melalui kualitas kerja hari ini.

Berapa banyak diantara kita yang sibuk memperbaiki masa lalu…? Mengkritik suami, teman atasan dimasa lalu? Menyalahkan diri sendiri, padahal itu tidak akan memperbaiki apapun!

Berapa banyak wanita kalau bertengkar dengan suaminya, “Ingat ga dulu..!” kalau tidak ingat suaminya diingatkan yang lain. Banyak orang berusaha membangun masa depan dengan memperbaiki masa lalu. Yang Anda lakukan hari ini yang menentukan masa depan.

Kita harus menjadi orang dengan pikiran besar dan juga baik?

Apakah mungkin Anda menjadi Direktur di Perusahaan besar dan ternama? Lihat, Anda menggeleng!. Banyak orang memikirkan pun tidak, apalagi menginginkannya?

Memikirkan itu tidak ada emosi, hanya dipikirkan saja. Saya tahun sekian mau, punya, jadi, bisa. Mau ini, punya ini, jadi ini, bisa ini tahun sekian tanpa perasaan. Namun saat perasaan masuk, “Apa mungkin ya..?”

Jadi langkah pertama pisahkan emosi, perasaan kita dari rencanakan kita. Coba sekarang rasa kita tarik kedalam; semua orang ingin kaya, ingin pangkat tinggi, ingin berpengaruh. Keluarkan dulu keinginan itu. Dan begitu dikeluarkan kelihatan Anda tidak punya rencana…! Banyak orang punya ingin namun tidak punya rencana. Jadi ingin dan punya rencana adalah 2 hal yang berbeda. Rencana itu ada di alam pikiran…! Jadi jika Anda inginkan sesuatu, rencananya apa...?

Pertanyaan: “Keinginan kita sebagai manusia kan banyak, disamping keinginan itu kita juga memiliki masalah. Bagaimana kita mempunyai 2-3 pikiran (rencana) dalam satu waktu dan fokus terhadap semuanya.”

Jawab: “Pikiran dan keingian positif banyak juga diganggu pikiran alternatif keinginan yang juga menarik. Tentukan satu yang mungkin yang bisa dilakukan, yang mempunyai kemungkinan keberhasilan paling tinggi yang dapat memenuhi semua keinginan-keinginan Anda yang lain. Jadi, tentukan 1 dulu baru yang lain.”

Pikiran menemukan kekuatan pada perhatian yang kita berikan kepadanya.

Pikiran Anda akan menemukan kekuatan yang Anda berikan padanya. Apa yang Anda fokuskan tumbuh. Apabila Anda fokus koleksi perangko, maka koleksi Anda tumbuh. Berarti jika kita sudah punya pikiran untuk menjadi punya, kemudian menjadi lebih besar, dan menjadi bisa. Pikirkan itu dalam keseharian Anda! You become what you think about everyday!

Anda menjadi yang Anda pikirkan setiap hari. Jadi, kalau Anda pikirkan menjadi orang yang besar, maka mudah bagi Anda melihat Anda melihat jalan-jalan yang BESAR. Sehingga, orang yang melihat ke atas mudah melihat jalan naik. Orang yang merenubng, mudah melihat kesediha-kesedihannya. Jadi makanan bagi rencana-rencana kita perhatikanlah rencana-rencana kita.

Mulailah pengembangan pikiran- pikiran Anda dari keadaan-keadaan yang tidak pasti untuk mencapai kepastian

Mulai dari tidak pasti menjadi lebih pasti. Berapa banyak orang hanya mau melakukan sesuatu yang pasti! Padahal kehidupan ini tumbuh dari yang tidak pasti menjadi pasti…! Tugas kita adalah PEMASTI!

Orang-orang hebat selalu MEMASTIKAN! Itu sebabnya wanita menikah dengan pria yang dipilihnya karena pria itu dianggap orang yang memastikan kehidupannya jadi lebih baik. Demikian juga dengan pria, melihat wanita sebagai yang memastikan pencapaian karirnya. Anak-anak tidak bisa bangga kepada orangtuanya yang tidak bisa memastikan. Kalau begitu jadilah pribadi yang MEMASTIKAN, jangan menunggu sesuatu yang pasti sebelum Anda bergerak. Anda bergerak karena mau memastikan!

Tugas kita bukan untuk BERHASIL, tapi untuk MENCOBA. Karena didalam MENCOBA itulah ada JANJI KEBERHASILAN…!

Pertanyaan: “Pikiran kita adalah kekuatan kita, namun yang terjadi kita jarang menggunakan kekuatan itu. Bagaiman cara kita melatih kekuatan itu…?

Jawab: “Ada 5 orang berdiri di tepi kolam renang. 4 orang memutuskan untuk terjun dan berenang. Berapa orang yang tersisa di pinggir klam renang? Jawabnya, 5!”

Karena memutuskan dan bertindak adalah 2 hal yang berbeda. Berarti kekuatan hidup kita bukan dari dari RENCANA, tapi dari PELAKSANAAN RENCANA. Itu sebabnya upaya adalah pengubah nasib!

Tidak ada kaum diubah nasibnya, kecuali dia sendiri yang mengupayakan..!” Jadi nasib bisa diubah dan bisa dirancang. Berencana dan bertindaklah sekarang..!

Pertanyaan: “Saat kita punya sebuah keinginan namun ada keraguan seperti; saya ingin keluar dari kantor dan memulai usaha sendiri. Dalam hati berpikir, “nanti gimana ya…?”

Jawab: “Kalau Anda melakukan sesuatu bahkan yang sudah dirancang puluhan tahun sekalipun keraguan itu pasti ada. Berhasil atau tidak. Ini caranya gagal dengan damai. Caranya bilang seperti ini; Ya Tuhan, yang aku lakukan ini baik, dengan nama-Mu, karena-Mu, dan untuk-Mu. Dan bila aku gagal, aku gagal dalam melayanimu.” Sampai hati ga Tuhan…?

Pertanyaan: “Apakah pikiran besar itu, merupakan salah satu upaya dari kita untuk memantaskan diri itu…?

Jawab: “Baru mengubah ukuran pikiran kita saja sudah menjad upaya untuk memantaskan diri.” Berapa banyak orang yang sekarang baru bicara memperbaiki pikiran saja blang begini; “ah itu teori…?” Tapi teori yang sama telah membuat oranglain kaya, pangkat tinggi, ternama? Mengapa Anda tidak mengambil keuntungan dari teori yang sama…? Teori tetap teori kalau Anda tetap tidak ambil keuntungan darinya. Tapi Anda ambil keuntungan itu namanya jalan hidup. Jadi, perbaiki ukuran dari ukuran dari yang kita rencanakan, perbaiki kualitas dari tindakan kita, lalu bersabar dan pasrahkan kepada Yang Maha Memiliki, Alloh Swt”.

Kita tidak bisa melakukan melakukan hal yang sama, dengan cara-cara yang sama tapi mengharapakan hasil yang beda. Kalau Anda mengharapkan hasil yang beda, perbaiki yang Anda lakukan, cara-cara yang Anda lakukan, dan bersabar menunggu hasil yang lebih baik.

Bersambung....

Aliyah Zaharani Putri

Aliyah Zaharani Putri