Monday, August 3, 2015

Nikah (lagi), Yuuuk!



Bismillahirrohmaanirrohiim, 
Perbincangan Poligami hampir saja bisa kita masukan ke dalam kategori "debat tebel" alias debat tiada akhir. Namun demikian ada beberapa hal yang ingin saya bagi mengenai mengapa poligami kebolehannya ada dalam Al Qur'an dan Al Hadits.# 

Poligami adalah suatu kondisi yang sudah disebutkan oleh Alloh Ta'ala dalam Al qur'an: Dalam ayat ini ada makna tersirat mengapa Alloh Ta'ala menyebutkan 2, 3, dan 4 dahulu sebelumnya. Allohu 'alam (hanya Alloh sajalah yang Maha mengetahui). Boleh jadi (bagi yang meyakini) ada pesan yang tertulis secara tegas bahwa Alloh Ta'ala Yang Maha Mengetahui bahwa psikologis laki-laki secara fitrah memiliki kecenderungan untuk menikah lebih dari 1 wanita. 

Dalam hadits yang menyebutkan bahwa, tidak akan terjadi kiamat hingga jumlah wanita ebih banyak sekian dan sekian kali daripada laki-laki. Bahkan ada  hadits menyebutkan hingga 20 kali! Dan secara statistik membuktikan bahwa jumlah kelahiran bayi wanita di seluruh dunia lebih besar daripada laki-laki. Kecuali negara para Nabi tercinta, Palestine. Dengan hal tersebut di atas kita sudah diberikan beberapa alasan mengapa Islam membolehkan poligami. 

Dalam surat An Nisaa' (4:129):"Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." 

Jelas sekali ketika Alloh Ta'ala berkata kepada manusia terbaik, Muhammad Sholallohu 'alaihi wa sallam bahwa adil hanyalah milik  Alloh Ta'ala. Karena adil adalah menempatkan segala sesuatu pada porsinya. Dan tiada mahluk yang mampu melakukannya. Bagaimana mungkin ada manusia yang mengetahui semua kadar kepuasan, semua kebutuhan setiap hati (istri, anak, dan keluarga)? Ini mungkin penyebab mengapa Alloh mengatakan kepada Rosul Saw, bahwa adil tidak mungkin bisa dilakukan kendatipun beliau sangat ingin. 

Jika Rosul Saw, manusia terbaik saja dikatakan Alloh Swt tidak akan mampu adil, apalagi kita? Itu bisa jadi pertanyaan. Namun mengapa Alloh Swt membolehkannya? Jawabnya, Allohu Ta'ala  'alam bish showaab. Karena hanya Dialah Tuhan yang Maha mengetahui segala yang baik bagi hambaNya. Jika Alloh dan Rosulnya membolehkan, mengapa kita begitu keras dan membenci sunnatulloh (ketentuan-ketentuan Alloh yang pasti terjadi) ini? Jawabnya mungkin karena kita manusia makhluk yang bodoh, sedikit ilmu, lagi banyak mengeluh. 

Saudara-i ku semua, kita pasti pernah melihat, mendengar seorang wanita pembenci syariat ini diberikan cobaan demi cobaan hingga akhirnya dirinya (karena taufiq dan hidayah Alloh Ta'ala) menerima dengan ikhlas semua syariat dan takdir yang dia jalani. Berapa banyak wanita yang awalnya penentang, akhirnya menjadi bagian dari syariat ini (poligami)? Entah karena alasan ekonomi, karena semua laki-laki yang dinikahinya pada akhirnya hanya memberikan neraka dalam hidupnya. Hingga akhirnya Alloh Ta'ala memberikan dia kebahagiaan dari seorang laki-laki yang sudah beristri? 

Saudariku. Pernahkah kalian mendengar jeritan wanita yang Alloh jadikan dirinya sendirian hingga seumur hidupnya? Pernahkah kalian mendengar cemburunya wanita yang melihat bahagianya orang yang berkeluarga? Adakah rasa itu pernah terlintas di pikiranmu, saudariku? Mereka juga wanita yang sama dengan dirimu. Yang butuh segalanya dari kebaikan laki-laki yang menikahinya seperti dirimu? Butuh perasaan dilindungi, disayangi, dibutuhkan, dirindukan, dikuatkan ketika sedang lemah, dan lain sebagainya. Mereka sama dengan kalian, wanita. 

Adil, bukanlah syarat. Bukan pula tujuan. Adil (bagi manusia) adalah memberikan persembahan terbaik yang dia mampu terus menerus dan selalu memperbaiki kadar (kualitas) nya. Sebagaimana Alloh Swt menginginkan hambanya untuk semakin tinggi tingkat taqwanya. Semua dengan berproses. Benar ada begitu banyak, boleh jadi mayoritas pelakunya adalah penjahat yang hanya ingin mempermainkan wanita dengan nafsunya. 

Namun demikian, janganlah engkau menafikan orang lain yang mampu melakukan syariat ini dengan baik dan terus menerus meningkatkan kualitasnya bersama dalam ketaqwaannya kepada Alloh Swt. Mayoritas bukanlah yang paling benar. Karena kebenaran sejatilah yang datang dari Alloh, Tuhan Pemilik Seluruh Alam. 

Jangan biarkan nafsu dan lemahnya ilmu kita menjadikan kedengkian abadi terhadap syariat Alloh ini. Semoga Alloh Ta'ala melindungi niat baik dan keikhlasan dari setiap ibadah kita. Aamiin yaa Robbal 'alamiin. 

Tulisan ini dibuat sebagai cerminan diri, bukan untuk menghakimin siapapun. Semoga diri yang lemah dan bodoh ini terhindar dari segala keburukan niat. Insya Alloh. Wallohu'alam bish showaab. 

Bekasi, 1 Agustus 2015. 

MasGagah

No comments:

Aliyah Zaharani Putri

Aliyah Zaharani Putri