Wednesday, March 26, 2008

You are only as honorable as what you do

YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO

------------------

MTSN

MARIO TEGUH

YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO

(Engkau hanya semulia yang kau kerjakan)

------------------

Entah dari mana datangnya suara itu, tetapi jelas terdengar kata-katanya:

Rayi sing anom,

Adik ku yang muda,

Bagaimana mungkin engkau bertenaga, tanpa harapan yang baik mengenai apa yang dapat engkau capai di masa depan?

Ketahuilah bahwa mengkhawatirkan masa depan tidak mengurangi masalah yang akan datang bersama waktu, tetapi yang pasti ia akan mengurangi kekuatan mu untuk menghadapi bahkan sekecil-kecilnya masalah mu hari ini.

Masalah adalah tanda penghormatan alam kepada mu.

Bila engkau telah siap, engkau akan diberikan masalah-masalah dengan ukuran dan kepelikan yang lebih tinggi; karena Tuhan tidak akan memberikan kepada mu masalah yang berada di atas kemampuan mu untuk menyelesaikan.

Bila masalah-masalah mu besar dan berat, hadapkanlah wajah senyum mu kepada Yang Memiliki Matahari yang tenggelam – dan berterima-kasihlah atas penghormatan yang kau terima; bahwa Tuhan telah mempercayakan penyelesaian dari masalah-masalah yang hanya bisa diselesaikan oleh pribadi terkasih sebesar engkau.

Bila engkau menginginkan, engkau akan menemui masalah.

Karena,

Keinginan mu akan melahirkan masalah yang se-ukuran dengan keinginan mu.

Bila masalah-masalah mu kecil dan ringan, bersyukurlah bahwa engkau sedang tidak direpotkan oleh kesulitan-kesulitan besar. Tetapi, bertanyalah juga ke dalam diri mu, mengapakah kepada mu hanya dipercayakan yang mudah-mudah?

Sesungguhnya, bila engkau menginginkan yang besar, akan wajar bagi mu untuk dihadapkan kepada masalah-masalah besar. Karena, hanya dengan melampaui masalah-masalah itu, engkau akan sampai di permukaan yang lebih tinggi - di mana jawaban bagi keinginan-keinginan besar mu terhamparkan rapih bagi mu.

Sadarkah engkau, bahwa dalam mengupayakan pelampauan dari masalah-masalah yang besar, engkau sedang membangun kemampuan diri mu yang lebih besar?

Sadar juga kah engkau, bahwa dalam menghindari dan tidak menghadapi masalah-masalah yang lebih besar, engkau sedang menunda pengembangan kemampuan diri mu sendiri? Seolah-olah – engkau sedang melarikan diri dari diri mu sendiri yang lebih baik.

Dan sadarkah engkau bahwa dengannya – engkau berlaku seperti sedang mempertahankan kualitas hidup apa pun yang sedang kau alami.

Bila engkau mengeluhkan keadaan mu sekarang, mengapakah engkau tetap mempertahankannya?

Apakah ada cara lain untuk keluar dari kelemahan mu – selain menjadi pribadi yang lebih kuat?

Rayi kinasih ku,

Tidak ada orang yang bisa hidup tanpa keyakinan.

Perhatikanlah, bahkan dia yang tidak yakin adalah pribadi yang yakin untuk tidak meyakini.

Lalu, setelah dia mendengar yang baik, lalu tetap tidak meyakini kebaikan yang dijanjikan oleh cara-cara yang baik – sesungguhnya dia sedang meyakini bahwa ada cara lain selain yang baik untuk mencapai yang baik.

Apakah ada cara buruk untuk mencapai kebaikan?

Sadarkah engkau bahwa membantu orang dengan cara yang buruk, adalah pendidikan bagi penerima bantuan untuk mendoakan berlanjutnya keburukan yang menjadi sumber bantuan bagi mereka?

Bila engkau bertanya, Bukankah masih mungkin bagi seorang pencuri untuk memberi makan anak-anaknya dengan uang hasil curiannya, dan tetap membesarkan mereka untuk menjadi anak-anak yang cerdas dan taat kepada tuntunan kebaikan?

Dengan pertanyaan mu itu, sadarkah engkau bahwa jawaban ku sedang ditunggu untuk memberikan alasan bagi yang cenderung untuk mencuri – untuk tetap mencuri?

Bila ada orang yang demikian cerdas dan rajin untuk mencuri, dan memiliki pengertian untuk mendidik anak-anak yang cerdas dan salih, mengapakah dia tidak menggunakan kecerdasan dan kerja-kerasnya untuk mendapatkan rizki melalui jalan-jalan yang baik, dan meneladankan yang benar-benar dijalankannya di hadapan anak-anaknya?

Maka tegaskanlah ini di dalam hati mu, bahwa

Tidak ada hal buruk yang bisa menjadi kebaikan.

Janganlah engkau berlaku seolah melihat fatamorgana, dan menganggap bahwa keburukan dapat diubah menjadi kebaikan.

Keburukan tidak bisa diubah menjadi kebaikan.

Hanya dengan meninggalkan keburukan, engkau akan berada di wilayah yang baru, yang mudah bagi kebaikan untuk mengisi hati mu.

Hanya dia yang belum mengerti yang masih menyisakan kursi di hatinya bagi keburukan, dan meyakini suatu ketika keburukan itu akan menjadi kebaikan.

Keburukan adalah keburukan, dan kebaikan adalah kebaikan.

Hanya dengan meninggalkan keburukan, kita sampai kepada kebaikan.

Rayi sigaran manah ku,

Dekatkanlah hati mu kepada ku, karena ini yang ingin aku sampaikan kepada hati mu yang lembut,

Keyakinan adalah kekuatan yang terbangun oleh kemampuan untuk melihat yang tidak terlihat.

Meskipun engkau tidak melihatnya, tidak berarti sesuatu itu tidak ada. Tetapi itu bukan berita baru bagi mu, karena telah lama engkau mampu meyakini keberadaan sebuah kepastian yang mengatur kualitas hidup mu.

Bila engkau mendengar orang yang mengatakan bahwa tidak mungkin ada keteraturan di alam ini, karena semuanya terjadi secara acak; tanyakanlah ini kepadanya, “apakah engkau tidak melihat keteraturan yang lebih besar di atas semua yang acak dan tidak teratur itu?”

Apakah engkau memperhatikan sejarah?

Apakah engkau memperhatikan bahwa sejarah tidak akan mengulangi perilakunya, bila manusia tidak mengulangi kesalahan-kesalahan dari para pendahulunya?

Rayi sing anom,

Bersungguh-sungguhlah dengan yang sedang kau kerjakan hari ini.

Hanya dengan menjadikan pekerjaan mu berdetak seirama dengan jantung mu, akan jelas pandangan mu ke bentuk masa depan dari yang sedang kau kerjakan hari ini.

Bila engkau sejantung dengan pekerjaan mu, engkau akan melihat jelas keterhubungan pekerjaan mu itu dengan masa depan mu; dan itu yang akan menjadikan mu bersemangat untuk meneruskan saat perjalanan terasa sulit, untuk mengupayakan jalan maju saat semuanya menjadi penghalang, dan untuk tetap berdiri gagah di saat orang lain telah berbaring menyerah.

Bila ada suara kecil di hati mu yang mencurigai bahwa engkau sedang bekerja keras di pekerjaan yang tidak menjanjikan keberhasilan – katakanlah ini kepadanya, bagaimana mungkin engkau bisa membuat kesimpulan yang mengharuskan mu berganti pekerjaan – bila engkau belum pernah jujur berpeluh dalam pengupayaan terbaik dalam pekerjaan itu?

Maka, Bila engkau memimpikan sebuah pekerjaan yang jujur dengan janjinya, berlakulah jujur di dalam pekerjaan

mu.

Ni mas,

Dalam tengadah wajah mu ke langit, mohonkanlah penyaksian bahwa Engkau telah bersungguh-sungguh untuk berlaku jujur di dalam pekerjaan mu, … bahwa Engkau menjadikan pekerjaan mu sebagai jalan untuk menyampaikan keuntungan bagi orang lain – karena keuntungan mu hanya sebaik keuntungan yang kau sebabkan bagi orang lain, … bahwa Engkau telah mengenal tingginya nilai mu di hadapan Tuhan, dan dengannya engkau tidak akan melibatkan diri mu dalam pergaulan dan pekerjaan yang tidak bernilai, … dan bahwa Engkau akan bekerja keras untuk menjadi yang terbaik dalam pekerjaan yang dicintai hati mu. Karena, bila di hatimu jernih bergema nama mulia Tuhan mu – hati mu adalah hati yang jujur, dan pekerjaan yang dicintainya adalah pekerjaan yang memuliakan Tuhan.

Dan pastikanlah engkau ingat, bahwa Engkau hanya semulia yang kau kerjakan.

------------------+

Terima kasih dan salam super,

Mario Teguh

No comments:

Aliyah Zaharani Putri

Aliyah Zaharani Putri