Tuesday, December 16, 2008

Cinta Edisi II: I Want to Know What Love Is


Intro:

I gotta take a little time
A little time to think things over
I better read between the lines
In case I need it when I'm older

Now this mountain I must climb
Feels like a world upon my shoulders
I through the clouds I see love shine
It keeps me warm as life grows colder

In my life there's been heartache and pain
I don't know if I can face it again
Cant stop now, Ive traveled so far
To change this lonely life

I wanna know what love is
I want YOU to show me
I wanna feel what love is
I know YOU can show me

----------+

Merasa jatuh Cinta. Saya dan sahabat semua pasti pernah merasakannya. Apakah rasa itu Cinta, ataukah Nafsu? Pernahkah sahabat bertanya kepada hati tentang ini?

Kita lebih sering merasakan sesuatu dari sudut pandang manusia pada umumnya. Pendapat bahwa untuk mendapatkan pendamping yang baik kita harus dan selalu berpenampilan cantik, putih, mulus, dan seksi. Dengan berbagai cara kita sering berusaha untuk meyakinkan orang lain bahwa kita Cantik. Dengan make-up, baju dan celana yang ketat, serta cara berjalan yang dilebih-lebihkan. Semua itu dilakukan setiap hari, dengan harapan kita merasa menjadi wanita Cantik.

Masih ingat artikel yang berjudul You Are Beautiful? Coba sahabat definisikan apa arti Cantik itu? Pernahkah kita bertanya pada diri yang lelah ini, bahwa Alloh yang Maha Indah sudah menjadikan kita manusia dengan bentuk terbaik. Coba sahabat ambil kaca lalu lihatlah wajah di kaca itu. Lihatlah bagaimana sempurnanya bentuk mata, alis, hidung, pipi, dan bibir yang ada di wajah kita! Subhanalloh, Maha Suci Alloh yang sudah membentuk kita dengan sebaik-baik bentuk.

Cantik, tidak pernah bisa diukur. Siapa yang bisa mengukur kecantikan? Ukuran seperti apa yang harus dijadikan patokan bagi kita bahwa Cantik itu adalah, bla bla bla!

Sahabat ingin menjadi Cantik? Kalau begitu merasa cantiklah, maka dengan segera sahabat akan menjadi Cantik. Apapun ukurannya sahabatlah yang menentukan Cantik atau tidak. Cantik itu hanyalah kata, tidak lebih. Karena sesungguhnya kalian sudah Cantik...;)

Menjadi Cantik atau Menjadi Bahagia

Dengan berbagai cara kita berusaha meyakinkan para pria bahwa kita adalah wanita Cantik. Kita berusaha menarik perhatian mereka, kita berusaha untuk mendapatkan hati mereka dengan kecantikan. Kita berharap mereka mau berkenalan dengan kita, atau sekedar tegur sapa. Di sekolah, kampus, lingkungan kerja, di bus, atau bahkan di halte sekalipun kita sering menebar pesona kepada pria yang kita anggap baik untuk kita.

Kebanyakan wanita menginginkan pendamping yang ganteng, kaya, dan bertanggung jawab. Untuk mendapatkan itu semua kita berlomba-lomba untuk memoles wajah, melangsingkan tubuh, dan segala usaha lainnya. Kita lebih keras melakukan terapi, facial, dan yang lainnya untuk menjadi cantik daripada meyakinkan diri kita bahwa pada fitrahnya kita sudah Cantik.

Jika sahabat di tanya mana yang akan dipilih. Menjadi wanita Cantik atau menjadi wanita yang berbahagia? Sahabat pilih yang kedua, bukan.

Kebahagiaan diberikan hanya untuk mereka yang menghargai nilai-nilai kebaikan yang sudah ditetapkan oleh Alloh Yang Maha Satu. Apapun yang kita lakukan bukan dengan jalan kebaikan yang ditetapkan oleh-Nya. Maka sesungguhnya kita tidak akan bahagia. Siapa yang menguasai diri dan hati ini, selain Dia Yang Maha Agung, lagi Maha Berkuasa Terhadap Sesuatu.

Begitu banyak usaha dan materi yang kita keluarkan untuk menjadi lebih cantik. Padahal yang kita cari bukan itu, melainkan Kebahagiaan. Adakah ukuran kebahagiaan diukur oleh seberapa cantiknya diri kita? Adakah kebahagiaan dapat diraih dengan pendamping hidup yang ganteng, macho, dan kaya? Adakah syarat-syarat kebahagiaan itu di tulis oleh Alloh Subhanahu wa Ta'ala dalam Al-Qur'an? Sahabatku. Cantik bukanlah modal untuk kebahagiaan kita.

Apapun yang kita lakukan sekarang jika tidak semakin mendekatkan kita kepada Dia Yang Maha Melihat lagi Maha Mendengar, maka tinggalkanlah. Harta kekayaan, mobil, rumah, pangkat, jabatan, dan ketenaran bisa membuat kita terjerumus pada keburukan. So, kembalilah kepada tuntunan yang akan membahagiakan kita, Al-Qur'an dan Sunnah Rosululloh Sholallohu'alaihi wa sallam.

Salam dan Senyum,
.:MasGagah:.
http://www.masgagah80.blogspot.com/
YM: masgagah80

2 comments:

Anonymous said...

Assalamu'alaikum wr wb..

Subhanallah artikelnya sangat bagus.
Saya mnta ijin utk copy ya.. jzk

masgagah80 said...

Wa'alaikumsallam wr.wb.

Masa iya bagus? Wah, saya pikir tulisannya kurang banget, alias belum mampu berbicara melalui bahasa hati. Atau mungkin saya yg membacanya tidak dengan bahasa hati? Hehehe...

Terimakasih untuk pendapatnya ukh Fatika. Mungkin ukhti membacanya dengan hati makanya terlihat bagus.

Terimakasih juga sudah mau mengcopy dan menyebarkannya.

Salam dan Senyum,
.:MasGagah:.

Aliyah Zaharani Putri

Aliyah Zaharani Putri