Monday, December 14, 2009

Catatan MasGagah: Nikah Yuuk...! -bagian I-

Intro:

My love
There's only you in my life
The only thing that's right
My first love
You're every breath that I take
You're every step I make

And I
I want to share
All my love with you
No one else will do
And your eyes
They tell me how much you care
Oh, yes you will always be
My endless love

Songs by Lionel Richie – My Endless Love

-----------------------------------------

Assalamu’alaikum wa rohmatulloh wa barokaatuh,

Puja dan puji syukur kepada Alloh ar-Rohmaan, ar-Rohiim atas semua kemudahan dan nikmat yang senantiasa diberikan kepada diri yang lemah dan bodoh ini. Semoga Alloh Swt. senantiasa menjaga diri ini dari segala kebodohan dan kelemahan dalam setiap gerak dan langkahnya. Sholawat serta sallam semoga senantiasa tercurah kepada uswah dan qudwah ummah, Nabiulloh Muhammad Saw, beserta keluarga beliau, para shohabat dan ummatnya yang istiqomah menjalankan sunnahnya hingga akhirrul zaman. Amin yaa Allohumma amin.

Wuaaaaah…, indah ya lirik lagu di atas. Apalagi untuk yang sekarang sedang dilanda asmara pasti hidup kayaknya terasa indah buanget deh kalau dinyanyiin sambil membayangkan si Dia.

Sahabatku. Apa yang menyebabkan kalian tidak menyegerakan diri untuk menikah? Padahal bukankah saat ini orang yang kalian sebut pacar itu sudah merelakan sebagian waktu, perasaan, dan dirinya untuk dirimu? Apakah harus ada batasan waktu untuk meyakinkan dirimu bahwa dia adalah jodohmu (1, 2, 3, 5 tahunkah)? Atau mungkin ada rasa yang tumbuh saat semakin lama kalian ber-pacaran malah membuat dirimu resah, dan bimbang untuk segera melamar dan menikahinya?

Wah..wah..wah…, repot juga nih kalau kalian selalu menunda-nunda yang satu ini. Taukah sahabatku, bahwa ber-pacaran itu sama dengan berzina? Jawab kalian:(Tahuuu…). Tahukah kalian bahwa menikah itu adalah satu-satunya media yang mampu menahan diri kita dari bermaksiat di hadapan Alloh Swt.? Jawab kalian: (Tahuuu…).
So, kalau begitu siapin deh kata-kata yang baik nan indah untuk disampaikan minggu depan kepada sang CaMer (Calon Mertua). Hehehe…:) Secepat itu kah?

Yup! Kalau bisa lebih di percepat kenapa harus diperlambat…;)

Alloh Swt. berfirman: “Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Alloh akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Alloh Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui.” (QS. An-Nuur: 32)

Rosululloh Saw. bersabda:

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ. وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

"Wahai sekalian pemuda, barangsiapa di antara kamu yang mampunyai kesanggupan, maka menikahlah, karena menikah itu lebih menundukkan pandangan mata dan lebih memelihara kesucian farji (kemaluan); dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa dapat menjadi perisai baginya." (Muttafaq 'Alaih).

Menikah muda, yuuuk…!
Dari beberapa buku ustadz Mohammad Fauzil Adhim (maaf jika salah ejaannya) yang pernah saya baca, beliau mengatakan bahwa begitu banyak wanita yang siap untuk menikah muda, namun sedikit pria yang siap. Tapi fenomena yang terjadi sekarang banyak juga wanita yang menunda-nunda untuk menikah dengan alasan masih kuliah, ingin berkarir lebih dahulu, ingin merasakan nikmatnya masa-masa pacaran, dll.

Waduh…, alasan terakhir ini paling embahaya! Yaaah…, namanya juga pacaran yang pasti setan-setan pada seneng deh godain kita untuk semakin terjerumus ke dalam kemaksiatan. Na’udzubillahi min dzalik.

Yang paling sulit untuk dihindari saat berpacaran adalah fitrah kita terhadap nafsu syahwat yang sangat sulit untuk dikendalikan. Hampir tidak mungkin bagi kita yang belum menikah untuk menjauhkan diri dari perbuatan zina. Apalagi saat sedang berpacaran!

Sahabatku. Begitu sulitnya cobaan kami para Pria, hingga Rosululloh Saw. mengatakan bahwa cobaan terbesar bagi kami adalah cobaan yang berhubungan dengan wanita.

حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ وَمُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ سُلَيْمَانَ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً هِيَ أَضَرُّ عَلَى الرِّجَالِ مِنْ النِّسَاءِ

Hadits riwayat Usamah bin Zaid ra., ia berkata: Rosulullah Saw. bersabda: “Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun setelahku yang lebih membahayakan kaum lelaki daripada kaum wanita.”

Tuh kan bener! Rosul sendiri sudah mengingatkan kita agar berhati-hati dalam segala hal yang berhubungan dengan wanita. Karena secara fitrah kita sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri wanita. Mulai dari mata, hidung, bibir, wajah, suara, hingga cara berjalan mereka yang menarik perhatian kita, kaum laki-laki.

Coba siapa yang bisa menghitung berapa banyak kasus-kasus pacaran yang berakhir pada MBA (Kawin Karena Kecelakaan)? Lucu juga kan kalau di terjemahkan ke dalam bahasa indonesia. MBA = KKK? Untuk buka PKK atau KPK…:)

Kalau sudah begini trennya, harus bagaimana? Apakah kita masih terus menjadikan gaya hidup para artis sebagai contoh gaya hidup, dan pola pikir yang harus kita tiru? Mana yang lebih baik, contoh dan teladan yang ditampilkan oleh para artis atau Rosululloh Saw.? Semua yang beriman pasti sepakat, bahwa Rosululloh Saw. adalah teladan dan contoh yang paling baik untuk diikuti.

Salah Siapa?
Maraknya tren berpacaran, sex sebelum menikah, hingga banyaknya wanita yang berani menggugurkan kandungannya karena MALU! Terdengar aneh untuk kasus yang terakhir ini, Malu di taruh saat sang janin berada dalam kandungannya. Sementara mereka tidak merasa MALU saat melakukan zina! Na’udzubillah min dzalik.

Mungkin pendidikan yang kita dapat dari orangtua, sekolah, lingkungan tidak mengarahkan kita kepada tuntunan Al-Qur’an dan as-Sunnah. Minimnya pengetahuan dan keinginan yang kuat dari orangtua dalam mendidik anak-anaknya secara Islami jadi faktor yang paling berpengaruh dalam pembentukan pribadi dan karakter diri. Hingga akhirnya kita sebagai anak sering mencari jati diri, dan pembelajaran dari media tv, internet, majalah, musik, dan gaya hidup yang justru melenakan dan menyesatkan tanpa sadar.

Allohu Akbar… Allohu Akbar…!
Beratnya hidup jika melihat kondisi yang ada pada diri saat ini
Mungkinkah masih ada jalan kebaikan yang dapat aku temui nanti
Apakah harus ku akhiri saja hidup yang penuh luka ini?

Berikan waktumu untuk ku duhai Ayah, duhai Bunda!
Ayah, aku tahu bahwa dibalik keringatmu yang menetes setiap hari selalu ada doa untuk ku
Di setiap waktu yang engkau curahkan untuk bekerja ada doa untuk ku
Di setiap malam aku termenung, di mana ayahku yang dulu selalu menemani waktu belajarku?
Di setiap malam aku berharap semoga engkau pulang lebih cepat agar aku bisa bercanda denganmu
Duhai Ayahku, kini aku hilang arah. Banyak dosa yang telah kuperbuat di luar sana. Dan kini aku takut untuk pulang menatap wajahmu
Ayah, maafkan aku yaaa…

Bunda, bukan salahmu aku menjadi seperti ini
Engkau adalah contoh terbaik yang aku banggakan selama ini
Kesibukan mu tidak pernah menyurutkan kasih sayangku kepadamu
Waktu mu yang sedikit untuk ku pun bukanlah alasanku menjadi seperti ini, sekarang

Bunda, engkau memang bukan orang yang paling sempurna
Namun, hanya engkaulah sosok terbaik yang dapat aku temukan
Marah dan candamu kepadaku selama ini aku rindui
Semoga engkau memaafkan segala kenakalanku, Bunda

Selamat tinggal Ayah, selamat tinggal Bunda…
Maafkanlah segala kesalah anakmu ini…
Salam dan Senyum dariku selalu…


-Dinda-

حَدَّثَنَا حَاجِبُ بْنُ الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَرْبٍ عَنْ الزُّبَيْدِيِّ عَنْ الزُّهْرِيِّ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُمَجِّسَانِهِ كَمَا تُنْتَجُ الْبَهِيمَةُ بَهِيمَةً جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّونَ فِيهَا مِنْ جَدْعَاءَ

Hadis riwayat Abu Hurairah عنه الله رضي, ia berkata: Rosulullah وسلّم عليه الله صلی bersabda: “Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orangtuanyalah yang membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani maupun seorang Majusi. Sebagaimana seekor binatang yang melahirkan seekor anak tanpa cacat, apakah kamu merasakan terdapat yang terpotong hidungnya?”

Sahabatku. Begitu banyak masalah yang ada di hadapan kita, namun mungkin untuk sebagian dari kita tak ada masalah yang lebih berat dari masalah mengenai rumahtangga. Anak adalah amanah yang di berikan Alloh ‘azza wa Jalla kepada kita. Mereka adalah buah dari cinta suci kita bersama suami, bersama istri. Mereka adalah kekuatan tidak terlihat yang membuat kita mampu menjalani semua cobaan dari Alloh ar-Rohmaan, ar-Rohiim. Anak adalah segalanya saat kita tersadar. Namun saat kita khilaf disibukkan dengan urusan pekerjaaan, arisan, dan urusan lainnya ia sedikit demi sedikit terlupakan. Hingga ia pergi meninggalkan diri yang sudah semakin renta ini. Semoga cobaan yang dialami oleh sebagian sahabat kita yang lain tidak ditimpakan kepada kita. Bersatulah kalian Ayah, Bunda, dengan al-Qur’an dan as-Sunnah kita menjaga perahu rumahtangga ini bersama anak-anak yang kita cintai.

Bekasi, 1 Desember 2009

Salam dan Senyum,
.:MasGagah:.

No comments:

Aliyah Zaharani Putri

Aliyah Zaharani Putri